Tips Memilih Nama Domain dan Hosting
Bagaimana cara memilih nama domain dan hosting yang tepat untuk websiteku? Apa itu web hosting? Ada 3 tipe web hosting. Apa saja?
Bayangkan seorang kolektor barang antik, Ari, yang memiliki toko bernama “Toko Antik Ari”.
Ari telah berjualan perabotan dan pernak-pernik antik. Sekarang dia ingin bisnisnya ditemukan secara online.
Namun Ari belum pernah membuat website dan tidak tahu bagaimana memulainya.
Ayo bantu Ari untuk memilih nama domain yang tepat untuk bisnisnya, sehingga bisa menarik perhatian pelanggan potensial.
Ayo kita bantu Ari mencari nama domain apa yang harus dipilihnya :
Nama domain adalah identitas bisnismu di internet. Kegunaannya sama seperti plang nama di toko fisik.
Nama domain, idealnya bisa menjelaskan bisnismu secara tepat, hingga calon pelanggan mudah menemukannya. Pilih nama yang pendek, sederhana, mudah dieja, dan hindari penggunaan huruf dan angka yang membingungkan.
Masukkan kata kunci yang populer pada nama domain. Misalnya, Ari memasukkan kata ‘barang antik’ yang memudahkan konsumen menemukan situs penjual barang antik, walaupun mereka belum pernah mendengar tentang tokonya sebelumnya.
Daftarkan nama domain yang sudah Anda pilih. Cek melalui Google Domains atau Namecheap, dan cek nama-nama yang masih tersedia.
Kebanyakan nama domain dijual dengan harga murah (bahkan kurang dari Rp15.000 per bulan) tapi Anda harus memperpanjang langganan setiap tahun, atau nama tersebut akan hilang. Beberapa situs menawarkan diskon jika membayar langganan untuk beberapa tahun sekaligus, atau mendaftar untuk perpanjangan otomatis.
Sebaiknya gunakan domain dengan “.com”, ini adalah domain yang paling umum atau Anda juga bisa menggunakan “.net”. Namun jika bisnismu nirlaba, gunakan “.org” dan jika bisnismu berhubungan dengan pendidikan, gunakan “.edu”.
Setelah memilih nama domain, langkah selanjutnya membeli web hosting, sehingga situsmu bisa beroperasi.
Web-hosting bisa dibeli di provider seperti Blogger, Namecheap, dan Wix. Mereka menyediakan kapasitas server yang besar untuk menyimpan gambar, teks, dan data sehingga pelanggan lebih mudah mengakses website.
Ada 3 tipe web hosting yaitu:
1). Shared hosting adalah web-hosting yang menyimpan informasi situsmu dan situs-situs lain pada satu server. Shared hosting itu tipe web-hosting paling ekonomis dan cocok untuk bisnis kecil yang tak punya kebutuhan teknis yang spesifik. Kekurangan dari shared hosting adalah situsmu bisa jadi bekerja lebih lambat saat aktivitas situs lain yang satu server denganmu sedang tinggi.
2). VPS hosting menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan shared hosting. Anda masih berbagi server dengan situs lain, tapi kapasitas penyimpanan dan memori tidak dibagi. Artinya, situsmu bisa mengakomodir aktifitas yang lebih banyak.
3). Dedicated hosting, artinya Anda tidak berbagi kapasitas server. Jenis hosting ini bisa jadi yang termahal, tapi paling bisa diandalkan. Cocok untuk situs dengan aktifitas tinggi atau punya fitur khusus yang perlu keamanan data ekstra.
Apa pun tipe hosting dan provider yang Anda pilih, pastikan mereka punya kapasitas dan kemampuan yang dibutuhkan websitemu.
Layanan Konsumen 24 jam adalah fitur yang berharga. Saat ada masalah, Anda pasti ingin segera mendapat bantuan dari provider hosting.
Perlindungan transaksi elektronik sangat penting saat Anda menjual barang secara online. Cek apakah host menawarkan Secure Sockets Layer (SSL) yang melindungi informasi keuangan pelanggan, agar proses transaksi lebih aman dan terjamin.
Layanan hosting sering kali menawarkan perangkat pembuat website secara lengkap. Jika tak ada dana untuk menyewa web developer, ini bisa jadi alternatif untuk punya tampilan website yang profesional tanpa perlu membayar jasa design.
Jangan lupa cek web-hosting uptime (berapa lama situs berjalan tanpa gangguan). Gunakan layanan seperti MyHostingUptime untuk mengecek uptime dari web hosting yang akan Anda pilih. Uptime seharusnya mencapai 99,999% atau lebih tinggi.
Saatnya mencari tahu kebutuhan websitemu, tipe web-hosting mana yang paling cocok untuk bisnismu.
Dimulai dari:
Kamu perlu dedicated hosting, yang sesuai dengan aktifitas website-mu yang tinggi. Kapasitas penyimpanan data yang besar, dan memiliki memilik fitur pembelian online.
![]() |
Tips Memilih Nama Domain dan Hosting |
Bayangkan seorang kolektor barang antik, Ari, yang memiliki toko bernama “Toko Antik Ari”.
Ari telah berjualan perabotan dan pernak-pernik antik. Sekarang dia ingin bisnisnya ditemukan secara online.
Namun Ari belum pernah membuat website dan tidak tahu bagaimana memulainya.
Ayo bantu Ari untuk memilih nama domain yang tepat untuk bisnisnya, sehingga bisa menarik perhatian pelanggan potensial.
Ayo kita bantu Ari mencari nama domain apa yang harus dipilihnya :
- belidariari.com
- tokoantikari.com
- koleksiantik.com
Nama domain adalah identitas bisnismu di internet. Kegunaannya sama seperti plang nama di toko fisik.
Nama domain, idealnya bisa menjelaskan bisnismu secara tepat, hingga calon pelanggan mudah menemukannya. Pilih nama yang pendek, sederhana, mudah dieja, dan hindari penggunaan huruf dan angka yang membingungkan.
Masukkan kata kunci yang populer pada nama domain. Misalnya, Ari memasukkan kata ‘barang antik’ yang memudahkan konsumen menemukan situs penjual barang antik, walaupun mereka belum pernah mendengar tentang tokonya sebelumnya.
Daftarkan nama domain yang sudah Anda pilih. Cek melalui Google Domains atau Namecheap, dan cek nama-nama yang masih tersedia.
Kebanyakan nama domain dijual dengan harga murah (bahkan kurang dari Rp15.000 per bulan) tapi Anda harus memperpanjang langganan setiap tahun, atau nama tersebut akan hilang. Beberapa situs menawarkan diskon jika membayar langganan untuk beberapa tahun sekaligus, atau mendaftar untuk perpanjangan otomatis.
Sebaiknya gunakan domain dengan “.com”, ini adalah domain yang paling umum atau Anda juga bisa menggunakan “.net”. Namun jika bisnismu nirlaba, gunakan “.org” dan jika bisnismu berhubungan dengan pendidikan, gunakan “.edu”.
Setelah memilih nama domain, langkah selanjutnya membeli web hosting, sehingga situsmu bisa beroperasi.
Web-hosting bisa dibeli di provider seperti Blogger, Namecheap, dan Wix. Mereka menyediakan kapasitas server yang besar untuk menyimpan gambar, teks, dan data sehingga pelanggan lebih mudah mengakses website.
Ada 3 tipe web hosting yaitu:
- Shared hosting.
- Virtual private server (VPS) hosting.
- Dedicated hosting.
1). Shared hosting adalah web-hosting yang menyimpan informasi situsmu dan situs-situs lain pada satu server. Shared hosting itu tipe web-hosting paling ekonomis dan cocok untuk bisnis kecil yang tak punya kebutuhan teknis yang spesifik. Kekurangan dari shared hosting adalah situsmu bisa jadi bekerja lebih lambat saat aktivitas situs lain yang satu server denganmu sedang tinggi.
2). VPS hosting menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan shared hosting. Anda masih berbagi server dengan situs lain, tapi kapasitas penyimpanan dan memori tidak dibagi. Artinya, situsmu bisa mengakomodir aktifitas yang lebih banyak.
3). Dedicated hosting, artinya Anda tidak berbagi kapasitas server. Jenis hosting ini bisa jadi yang termahal, tapi paling bisa diandalkan. Cocok untuk situs dengan aktifitas tinggi atau punya fitur khusus yang perlu keamanan data ekstra.
Apa pun tipe hosting dan provider yang Anda pilih, pastikan mereka punya kapasitas dan kemampuan yang dibutuhkan websitemu.
Layanan Konsumen 24 jam adalah fitur yang berharga. Saat ada masalah, Anda pasti ingin segera mendapat bantuan dari provider hosting.
Perlindungan transaksi elektronik sangat penting saat Anda menjual barang secara online. Cek apakah host menawarkan Secure Sockets Layer (SSL) yang melindungi informasi keuangan pelanggan, agar proses transaksi lebih aman dan terjamin.
Layanan hosting sering kali menawarkan perangkat pembuat website secara lengkap. Jika tak ada dana untuk menyewa web developer, ini bisa jadi alternatif untuk punya tampilan website yang profesional tanpa perlu membayar jasa design.
Jangan lupa cek web-hosting uptime (berapa lama situs berjalan tanpa gangguan). Gunakan layanan seperti MyHostingUptime untuk mengecek uptime dari web hosting yang akan Anda pilih. Uptime seharusnya mencapai 99,999% atau lebih tinggi.
Saatnya mencari tahu kebutuhan websitemu, tipe web-hosting mana yang paling cocok untuk bisnismu.
Dimulai dari:
- Sebesar apa bisnismu? Kecil atau menegah ke besar!
- Berapa banyak data yang disimpan di websitemu? Banyak atau tidak begitu banyak.
- Berapa danamu untuk membeli web hosting? Tidak terbatas atau terbatas.
- Apakah websitemu butuh penjualan online? Ya atau tidak.
Kamu perlu dedicated hosting, yang sesuai dengan aktifitas website-mu yang tinggi. Kapasitas penyimpanan data yang besar, dan memiliki memilik fitur pembelian online.