Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Beli Tunai Atau Kredit, Mana Yang Terbaik?

Blogiztic.net - Sebenarnya, mana enak sich beli barang-barang konsumtif itu, beli tunai atau beli kredit?

Bingung kan…?

Beli Tunai Atau Kredit

Kalo boleh saya mengira-ngira, bagi yang uangnya gak cukup, tentu lebih baik beli kredit saja.

Sedangkan bagi yang uangnya pas untuk membeli barang yang diinginkan, pasti enakan beli tunai saja.

Tapi, tidak semuanya begitu lho…!

Kadang, beli kredit itu juga lebih baik daripada beli tunai. Walaupun uang yang akan dibelikan untuk barang tertentu telah ada.

Begitu juga sebaliknya, kadang juga, membeli tunai itu lebih baik daripada kredit, walau uang untuk membeli kredit itu tidak ada. Akan tetapi, dikumpulkan terlebih dahulu. Dan ketika uangnya terkumpul, baru dibelikan barang yang diinginkan dengan cara tunai.

Makin bingung kan…?

Ini, memang sengaja, agar kita memikirkan secara matang saat melakukan kredit ke lembaga keuangan. Sehingga, kita bisa memutuskan, apakah membeli barang secara tunai itu lebih baik, atau malah membeli secara kredit yang paling terbaik.

Belilah Kredit, Jika Bisa Hasilkan Uang Kembali

Membeli secara kredit itu, sebenarnya tidak melulu harus dianggap negatif lho. Malah, membeli secara kredit itu bisa dianggap positif, kalau bisa mendatangkan atau menghasilkan uang kembali.

Jika kondisi kita saat ini memiliki uang utuh, dan uang utuh tersebut direncanakan untuk membeli barang konsumtif. Anggap saja membeli sepeda motor yang memiliki harga Rp 25 juta.

Setelah kita hitung-hitung, seandainya uang Rp 25 juta ditambahkan untuk modal usaha yang sedang Anda geluti saat ini. Anggap saja untuk tambahan modal warung sembako, dengan memperbanyak varian atau jumlah stok barang. Dalam setahun, diprediksi akan hasilkan uang Rp 20 juta.

Maka, sebaiknya kita membeli secara kredit saja. Karena, dengan membeli kredit, dan uang utuh yang seharusnya dibelikan, kita buat suntik permodalan usaha kita.

Sehingga, kita dapat hasilkan uang kembali. Dan dari hasil uang tersebut, baru kita setorkan setiap bulannya untuk bank ataupun leasing.

Jadi, seandainya harga pokok barang tersebut ialah Rp 25 juta. Ditambah dengan margin (keuntungan) Rp 10 juta selama setahun. Berarti, kita masih bisa untung Rp 10 juta dari hasil modal yang kita suntikkan untuk usaha kita.

Nah, tentu kita harus menghitung secaa jelih dan teliti. Jangan sampai, uang yang diperuntukkan suntikan modal ataupun dibuat bisnis, malah lenyap ketika kita tak bisa menghitung risiko secara jeli.

Beli Tunai Saja, Jika Tak Bisa Hasilkan Uang

Ketika kita hitung secara seksama, ternyata risiko untuk disuntikkan menjadi tambahan modal bisnis ataupun membuka bisnis baru itu lebih berisiko, maka sebaiknya uang yang sudah terkumpul, belikan secara tunai saja. Karena, pilihan tersebut lebih aman dan tidak berisiko.

Asumsinya ialah, kehendak hati ingin dapatkan kambing, dan yang hilang malah sapi milik kita. Artinya, keinginan besar kita ialah mendapatkan keuntungan dari uang yang dibuat modal usaha. Akan tetapi, untung tak dapat malah uang modal yang lenyap.

Maksudnya, kita ingin mendapatkan keuntngan dari uang yang niatnya dibelikan suatu barang. Ternyata, karena kita tidak jeli menghitung risiko, maka uang modal tak kembali atau lenyap. Dan ternyata, kita pun masih punya cicilan ke bank atau leasing yang harus terus dibayar setiap bulannya.

Ini penting bagi kita yang hendak memutuskan, sebaiknya beli secara kredit atau secara tunai. Karena, jika tidak jeli membaca risiko yang ada. Pasti, kita akan menyesal di kemudian hari.

Maka dari itu, sebelum semuanya terjadi, pikirkan dua hal yang telah saya sebutkan sebelumnya. Pertama, Sebaiknya Beli Kredit, Jika Bisa Hasilkan Uang Kembali. Kedua, Sebaiknya Beli Tunai Saja, jika Tak Bisa Hasilkan Uang Kembali.

Simpel kan…!

Yuk kita praktikkan bersama-sama, sebelum kita mengajukan kredit ataupun membeli secara tunai, suatu barang konsumsi kita.

Buat Keputusan Yang Tepat

Setelah kita mengetahui masing-masing alasan, membeli kredit atau tunai saja, maka selanjutnya tugas kita ialah membuat keputusan yang tepat.

Ingat, keputusan yang tepat, akan mampu menyelamatkan kondisi keuangan kita di kemudian hari.

Begitu juga sebaliknya, kondisi keuangan kita akan sangat terasa tersiksa, mana kala kita tak tepat mengambil keputusan keuangan yang kita putuskan sendiri.

Selamat memutuskan dan semoga kita selalu diberi kemudahan mengelola keuangan kita. Sehingga, kita memiliki kondisi keuangan yang sehat wal'afiat..!