Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Berhutang Produktif

Blogiztic.net - Tidak semua hutang itu berkonotasi negatif lho….! Seperti yang pernah saya sampaikan di beberapa tulisan sebelumnya yaitu tips berhutang yang baik

Tips Berhutang Produktif

Ada hutang yang sebenarnya memiliki konotasi positif. Karena, dengan kita berhutang, kita malah bertambah produktif dan mampu mendatangkan tambahan income (pendapatan) untuk diri kita.

Pasti penasaran kan…?

Di bawah ini, saya akan menjelaskan tiga tips hutang, yang dikategorikan masuk ke dalam hutang produktif.

PERTAMA: Hutang Untuk Modal Usaha

Sepertinya, berhutang untuk modal usaha ini lumrah adanya. Baik hutang kepada saudara, sanak famili, ataupun terhadap lembaga keuangan, seperti bank dan lembaga keuangan non-bank.

Hutang usaha ini, ada yang sifatnya full asal semua modalnya dari hutang, ada yang hanya sebagian, dan ada yang hanya berhutang untuk alat perlengkapannya saja.

Intinya, kita boleh berhutang untuk modal usaha. Hanya saja, kita harus juga mempertimbangkan  kekuatan usaha (risiko) yang kita jalankan untuk mengembalikan hutang tersebut.

Selain itu, jika kita berhutang ke bank atau non-bank, harus dipikirkan juga bunga jika di lembaga keuangan konvensional, dan margin (keuntungan) jika di lembaga keuangan syariah. Sehingga, kita harus mengembalikan uang pokok beserta keuntungan dari pokoknya tersebut.

Sedangkan jika kita meminjam kepada saudara ataupun sanak famili, kita tidak akan dibebankan berupa bunga ataupun keuntungan. Akan tetapi, yang harus kita pikirkan ialah, kekuatan usaha kita untuk melunasi hutang dagang tersebut.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk menganalisa usaha yang akan didanai dari hasil berhutang. Sehingga, kita mampu membayarkan hutang tersebut. Sesuai dengan tenggang waktu yang kita perjanjikan.

KEDUA: Hutang Penunjang Peralatan Bekerja

Hutang berupa penunjang peralatan kerja, merupakan hutang yang kita lakukan, baik kepada sanak famili ataupun kepada lembaga keuangan, yang tujuannya ialah, untuk membeli barang konsumtif penunjang kebutuhan kerja.

Salah satu alasannya, dengan membeli barang konsumtif tersebut, kinerja kita meningkat. Dan kita pun makin produktif dalam menghasilkan karya.

Nah, jika latar belakangnya seperti itu, maka kita harus menyegerakan berhutang. Karena, dengan menyegerakan berhutang, produktivitas kinerja kita akan bertambah.

Hutang seperti itu, masuk ke dalam golongan hutang produktif. Wajib hukumnya untuk menunaikan hutang produktif, demi meningkatkan produktivitas kita. Sehingga, kita makin produktif dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Sebagai contoh, Anda berangkat ke kantor menggunakan sepeda motor bebek. Akhir-akhir ini, sepeda motor bebek yang biasa Anda kendarai mulai sering mogok. Maka, muncullah ide untuk membeli motor matic. Dengan alasan, motor matic akan semakin membuat kita cepat menuju kantor, dan juga tidak terlalu capai kala membawa disaat macet.

Intinya, kita boleh berhutang untuk membeli barang-barang konsumtif, yang bisa digunakan untuk meningkatkan kinerja kita sebagai seorang karyawan.

KETIGA: Hutang Untuk Pengembangan Diri

Hutang pengembangan diri, merupakan hutang yang dilakukan oleh seseorang, tujuannya ialah untuk pengembangan diri. Karena, semakin berkembang seseorang (skil, knowledge, dan kapabelitas), secara otomatis akan membuat kinerjanya berkembang. Dan berkembangnya kinerja, pastinya akan mampu meningkatkan income (pendapatan) yang dimiliki oleh seseorang.

Jenis hutang ini, digunakan untuk mengembangkan diri, seperti untuk kuliah, ikut kursus, workshop, dan berbagai macam pengembangan diri lainnya. Walaupun, memang ada beberapa jenis pengembangan diri yang bisa diakses secara gratis.

Namun, tak ada salahnya jika kita juga mengikuti jenis pengembangan diri yang berbayar. Karena, dampak positifnya akan kembali kepada diri kita sendiri. Dan, dengan adanya perpaduan antara pengembangan diri yang berbayar dengan yang gratis, intinya akan mampu meningkatkan kapabelitas dirinya. Yang pada akhirnya, income-nya akan bertambah.

Nah, hutang tersebut, bisa didapatkan dari lembaga keuangan seperti perbankan. Di mana, beberapa bank juga menyediakan jasa untuk pengembangan diri ini. Salah satunya ialah bank syariah dan Koperasi Syariah, yang lebih dikenal dengan produk Ijarah Mutli Jasa.

Selain itu juga, bisa didapatkan dari saudara-saudara kita, teman, ataupun handai taulan yang berkenan untuk memberikan hutangan.

Jadi, kesimpulannya ialah, jangan takut berhutang untuk mengembangkan diri. Makin berkembang diri kita, tentu akan makin sejahtera kehidupan.

KESIMPULAN

Nah, itulah yang dimaksud dengan hutang produktif. Dan secara umum, hutang produktif itu ada tiga, yaitu:
  1. Hutang untuk modal usaha
  2. Membeli alat-alat penunjang kerja
  3. dan untuk pengembangan diri.

Gampang kan untuk mengetahuinya?

Pastinya gampang…!!!

Dan, tips ini bisa diterapkan oleh kita semua, sebagai sarana untuk membuat diri kita makin produktif dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Selamat berhutang dan selamat menjadi orang-orang yang lebih produktif setiap harinya.