Ketenangan Finansial, Sebuah Pilihan Hidup
Blogiztic.net - Semua orang, pasti berharap memiliki ketenangan finansial. Ketenangan Finansial, adalah kondisi yang menggambarkan pendapatan lebih besar bila dibandingkan dengan pengeluaran.
Hanya saja, keinginan terkadang tak sesuai kenyataan. Karena kebanyakan yang terjadi ialah, kebalikan dari ketenangan finansial. Adapun kebalikan dari ketenangan finansial, ialah kegelisahan finansial.
Kegelisahan finansial, yaitu kondisi keuangan seseorang, yang menggambarkan ketidakseimbangan antara pendapatan dengan pengeluaran. Dalam artian, pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.
Kualitas yang dimaksud ialah, kualitas secara fisik dan non-fisi. Kualitas fisik, seperti ingin memiliki rumah yang nyaman, kendaraan yang nyaman, fasilitas hidup yang lebih berkecukupan.
Sedangkan non-fisik, seperti ketenangan jiwa dan pikiran, bisa berdonasi (beramal) sebanyak-banyaknya, dan lain sebagainya. Yang intinya, hal tersebut membuat jiwa kita lebih tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kedua, berjaga-jaga untuk masa depan. Tujuan lain ingin memiliki ketenangan finansial ialah, untuk berjaga-jaga di masa yang akan datang, atau masa depan. Karena, kita tak tahu, bagaimana kondisi dan nasib kita di masa depan.
Maka dari itu, agar masa depan lebih terjamin, kita harus mengantisipasinya dengan membuat kondisi keuangan yang kita miliki lebih tenang. Sehingga, tenangnya kondisi keuangan yang kita miliki saat ini, akan mempu membuat kita berjaga-jaga di masa yang akan datang, atau masa depan.
Ketiga, mempersiapkan untuk kehidupan anak-anak yang lebih baik. Nah, alasan selanjutnya mengapa kita harus memiliki kondisi finansial yang tenang ialah, untuk mempersiapkan kehidupan anak-anak kita di masa mendatang, dengan kehidupan yang lebih baik.
Kehidupan anak-anak kita, mulai dari biaya persalinan ketika melahirkan, biaya hidup sehari-hari, biaya pendidikan, hingga biaya menikah kelak setelah mendapatkan jodoh yang tepat.
Itulah, tiga hal yang menjadi alasan utama bagi diri kita, agar memiliki ketenangan finansial. Tentu, tenangnya finansial yang kita miliki, harapannya akan berdampak pada ketenangan di segala sisi kehidupan kita.
Salah satu logika ketenangan finansial yang harus kita pahami ialah, “Berusaha Memperbesar Penghasilan (Pendapatan/Income) dan Memperkecil Pengaluran (Beban Hidup)”.
Praktiknya cukup sederhana, jika kita tidak mampu memperbesar penghasilan, maka kita harus memperkecil pengeluaran. Sehingga, sisanya bisa kita tabung dan kita investasikan.
Pun sebaliknya, jika kita tidak bisa memperkecil pengeluaran, berarti kita harus memperbesar atau menambah penghasilan yang kita miliki. Simpel kan…?
Sebagai contoh, anggap saja saat ini Anda bekerja di bank sebagai tenaga pemasaran pembiayaan mikro. Bagaimana caranya, setiap tahun, atau bahkan setiap setengah tahun atau tiga bulan, sudah bisa naik karir.
Naiknya tangga karir, secara otomatis akan memperbesar gaji yang dimiliki. Dan besarnya gaji yang dimiliki, akan menambah pendapatan bulanan.
Simpel kan…?
Tentu sangat simpel, maka dari itu, cepat praktikkan. Agar, tangga karir yang kita miliki cepat naik melesat, sesuai dengan yang kita inginkan.
Kedua, tambah passive income (pendapatan sampingan). Menambah passive income (pendapatan tambahan), bisa dilakukan oleh kita yang berprofesi sebagai seorang karyawan ataupun seorang pebisnis.
Contoh, anggap saja diri kita saat ini berprofesi sebagai seorang guru. Mengajar pagi hari hingga sore hari. Dan malam hari, ada waktu luang yang dapat digunakan. Maka, malam hari dapat kita gunakan untuk berdagang, jualin dagangan orang (calo’), atau bisa ng-Blog seperti yang saya lakukan ini.
Ketiga, tambah volume penjualan. Cara yang ketiga ini, khusus bagi kita yang berprofesi sebagai seorang pebisnis dan juga professional di bidang tertentu.
Contoh, saat ini Anda berprofesi sebagai seorang professional di bidang keuangan, khususnya ialah akuntan public, yang membuka jasa audit. Setiap bulannya menerima klien sebanyak 4 perusahaan.
Nah, agar pendapatan meningkat, maka volume penjualan harus ditingkatkan menjadi 5 hingga 6 volume transaksi. Diharapkan, meningkatnya volume transaksi, akan mampu meningkatkan pendapatan yang dimiliki.
Jika kita ingin memiliki ketenangan finansial, maka kita harus berusaha untuk menggapainya dengan sekuat tenaga.
Pun begitu sebaliknya, jika kita tak ingin memiliki ketenangan finansial, maka tak perlu kita ngotot untuk gapai ketenangan finansial.
Semua, tergantung pada diri kita masing-masing, dan diri kita yang harus putuskan segera.
Selamat memutuskan, dan semoga setiap kita memutuskan untuk memiliki ketenangan finansial……
Hanya saja, keinginan terkadang tak sesuai kenyataan. Karena kebanyakan yang terjadi ialah, kebalikan dari ketenangan finansial. Adapun kebalikan dari ketenangan finansial, ialah kegelisahan finansial.
Kegelisahan finansial, yaitu kondisi keuangan seseorang, yang menggambarkan ketidakseimbangan antara pendapatan dengan pengeluaran. Dalam artian, pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.
Alasan Miliki Ketenangan Finansial
Pertama, hidup lebih berkualitas. Salah satu alasan seseorang ingin memiliki ketenangan finansial ialah, agar memiliki kehidupan yang lebih berkualitas.Kualitas yang dimaksud ialah, kualitas secara fisik dan non-fisi. Kualitas fisik, seperti ingin memiliki rumah yang nyaman, kendaraan yang nyaman, fasilitas hidup yang lebih berkecukupan.
Sedangkan non-fisik, seperti ketenangan jiwa dan pikiran, bisa berdonasi (beramal) sebanyak-banyaknya, dan lain sebagainya. Yang intinya, hal tersebut membuat jiwa kita lebih tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kedua, berjaga-jaga untuk masa depan. Tujuan lain ingin memiliki ketenangan finansial ialah, untuk berjaga-jaga di masa yang akan datang, atau masa depan. Karena, kita tak tahu, bagaimana kondisi dan nasib kita di masa depan.
Maka dari itu, agar masa depan lebih terjamin, kita harus mengantisipasinya dengan membuat kondisi keuangan yang kita miliki lebih tenang. Sehingga, tenangnya kondisi keuangan yang kita miliki saat ini, akan mempu membuat kita berjaga-jaga di masa yang akan datang, atau masa depan.
Ketiga, mempersiapkan untuk kehidupan anak-anak yang lebih baik. Nah, alasan selanjutnya mengapa kita harus memiliki kondisi finansial yang tenang ialah, untuk mempersiapkan kehidupan anak-anak kita di masa mendatang, dengan kehidupan yang lebih baik.
Kehidupan anak-anak kita, mulai dari biaya persalinan ketika melahirkan, biaya hidup sehari-hari, biaya pendidikan, hingga biaya menikah kelak setelah mendapatkan jodoh yang tepat.
Itulah, tiga hal yang menjadi alasan utama bagi diri kita, agar memiliki ketenangan finansial. Tentu, tenangnya finansial yang kita miliki, harapannya akan berdampak pada ketenangan di segala sisi kehidupan kita.
Pahami Logika Ketenangan Finansial
Bagi setiap diri kita, yang ingin memiliki ketenangan finansial, harus memiliki logika ketenangan finansial. Pemahaman terhadap logika ketenangan finansial, harapannya ialah akan bisa menghantarkan kita memiliki ketenangan finansial.Salah satu logika ketenangan finansial yang harus kita pahami ialah, “Berusaha Memperbesar Penghasilan (Pendapatan/Income) dan Memperkecil Pengaluran (Beban Hidup)”.
Praktiknya cukup sederhana, jika kita tidak mampu memperbesar penghasilan, maka kita harus memperkecil pengeluaran. Sehingga, sisanya bisa kita tabung dan kita investasikan.
Pun sebaliknya, jika kita tidak bisa memperkecil pengeluaran, berarti kita harus memperbesar atau menambah penghasilan yang kita miliki. Simpel kan…?
Tiga Jurus Ampuh Tambah Penghasilan
Pertama, percepat tangga karir. Cara pertama yang dapat kita lakukan untuk menambah penghasilan ialah, mempercepat tangga karir. Mempercepat tangga karir, khusus untuk diri kita yang berprofesi sebagai seorang karyawan.Sebagai contoh, anggap saja saat ini Anda bekerja di bank sebagai tenaga pemasaran pembiayaan mikro. Bagaimana caranya, setiap tahun, atau bahkan setiap setengah tahun atau tiga bulan, sudah bisa naik karir.
Naiknya tangga karir, secara otomatis akan memperbesar gaji yang dimiliki. Dan besarnya gaji yang dimiliki, akan menambah pendapatan bulanan.
Simpel kan…?
Tentu sangat simpel, maka dari itu, cepat praktikkan. Agar, tangga karir yang kita miliki cepat naik melesat, sesuai dengan yang kita inginkan.
Kedua, tambah passive income (pendapatan sampingan). Menambah passive income (pendapatan tambahan), bisa dilakukan oleh kita yang berprofesi sebagai seorang karyawan ataupun seorang pebisnis.
Contoh, anggap saja diri kita saat ini berprofesi sebagai seorang guru. Mengajar pagi hari hingga sore hari. Dan malam hari, ada waktu luang yang dapat digunakan. Maka, malam hari dapat kita gunakan untuk berdagang, jualin dagangan orang (calo’), atau bisa ng-Blog seperti yang saya lakukan ini.
Ketiga, tambah volume penjualan. Cara yang ketiga ini, khusus bagi kita yang berprofesi sebagai seorang pebisnis dan juga professional di bidang tertentu.
Contoh, saat ini Anda berprofesi sebagai seorang professional di bidang keuangan, khususnya ialah akuntan public, yang membuka jasa audit. Setiap bulannya menerima klien sebanyak 4 perusahaan.
Nah, agar pendapatan meningkat, maka volume penjualan harus ditingkatkan menjadi 5 hingga 6 volume transaksi. Diharapkan, meningkatnya volume transaksi, akan mampu meningkatkan pendapatan yang dimiliki.
Penutup
Ketenangan finansial, merupakan pilihan hidup yang harus kita putuskan semenjak dini. Artinya, semuanya itu tergantung pada diri kita.Jika kita ingin memiliki ketenangan finansial, maka kita harus berusaha untuk menggapainya dengan sekuat tenaga.
Pun begitu sebaliknya, jika kita tak ingin memiliki ketenangan finansial, maka tak perlu kita ngotot untuk gapai ketenangan finansial.
Semua, tergantung pada diri kita masing-masing, dan diri kita yang harus putuskan segera.
Selamat memutuskan, dan semoga setiap kita memutuskan untuk memiliki ketenangan finansial……