Kondisi Keuangan Yang Sehat
Kesehatan itu, bukan hanya diidentikkan dengan sehat jasmani dan sehat rohani. Akan tetapi, kesehatan itu juga dapat dilekatkan pada kondisi keuangan yang kita miliki. Karena, untuk apa jasmani dan rohani sehat, sementara kondisi keuangan yang kita miliki malah sakit-sakitan.
Hal lain yang harus diketahui bersama, kondisi keuangan yang tidak sehat, lambat laun pun akan mempengaruhi kesehatan jasmani dan rohani kita. Karena, pikiran kita menjadi tidak fokus. Makan tidak teratur, disebabkan nafsu makan berkurang. Istirahat berkurang, karena pikiran hanya berfokus pada kondisi keuangan yang tidak sehat. Alias, besar pasak dari pada tiang. Atau, besar pengeluaran daripada pendapatan.
Secara garis besar, untuk mengetahui kondisi keuangan kita yang cukup sehat, ada beberap parameter yang dapat digunakan oleh. Parameter tersebut, mulai dari hutang yang kita miliki, tabungan, uang kas (uang jaga-jaga), investasi, hingga asuransi.
Oleh karena itu, untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesehatan keuangan, ada baiknya kita ketahui apa saja parameter yang harus kita ketahui. Sehingga, kita memiliki kondisi keuangan yang sehat dan stabil. Yang pada akhirnya, memberikan kesejahtraan pada diri kita.
Bahkan terkadang, ada orang yang lari dari hutang. Tapi, jangan sampai ya pembaca blog ini, masuk dalam golongan orang yang lari dari hutang, hehehhe….! Tentu, pasti gak lah…! Karena, pembaca blog ini, yakin orangnya baik hati dan tidak sombong. Dan selalu bertanggung jawab atas hutang-hutangnya…!
Perlu diketahui, gara-gara hutang, tidur tidak nyenyak, pikiran melayang tak karuan. Maka dari itu, lunasilah hutang-hutang yang telah Anda lakukan. Sehingga, pikiran akan menjadi lebih tenang, dan untuk menambah income bulanan pun, akan menjadi lebih cepat bila dibandingkan sebelumnya.
Salah satu cara untuk cepat melunasi hutang, yaitu membuat skala prioritas dari keuangan yang kita miliki. Kemudian, menurunkan gaya hidup kita. Sebagai contoh, income per bulan Rp 5.000.000. Memiliki cicilan motor dengan akumulasi Rp 24 juta selama dua tahun. Berarti setiap bulannya ialah Rp 1 juta.
Hal yang harus kita lakukan, fokus pada hutang agar menjadi skala prioritas. Bentuknya, bisa dengan mengambil separuh dari income, yaitu sebesar Rp 2,5 juta setiap bulan untuk melunasi hutang. Kurang lebih 10 bulan hutang sudah akan lunas. Mengenai cara pembayarannya, itu bisa diatur. Hal terpenting, kita memiliki. Sehingga, membuat kondisi keuangan menjadi lebih sehat.
Tentu, jawabannya sangat bervariasi. Intinya, semakin banyak tabungan yang kita miliki, akan membuat keuangan kita semakin aman.
Beberapa perencana keuangan menganjurkan, minimal jumlah tabungan yang harus kita miliki, ada yang mengatakan setidaknya 6 kali income bulanan kita, ada yang mengatakan 10 kali income bulanan kita, dan ada yang mengatakan 1 tahun income bulanan kita.
Mana yang akan Anda pakai? Tentu tergantung selera. Dan hal terpenting, harus konsisten untuk memenuhi jumlah tabungan yang telah ditetapkan.
Jika ukuran yang akan dipakai ialah senilai 1 tahun income bulanan. Dengan asumsi pendapatan Rp 5 juta, berarti tabungan yang harus segera dipenuhi ialah Rp 60.000.000 di rekening khusus tabungan.
Hal terpenting, kita harus konsisten dengan keputusan yang telah dipilih. Sehingga, kita memiliki kondisi keuangan yang cukup sehat di kemudian hari.
Sebagai contoh, Anda seorang perantau yang setiap tahun mudik ke kampung halaman. Setiap kali mudik, umpamanya menghabiskan dana sekitar Rp 15 juta. Maka, untuk menyediakan uang mudik sebagai jaga-jaga, setiap bulannya setidaknya harus menyisihkan uang sebesar Rp 1.250.000. Sehingga, pas hari H untuk mudik, uang sudah ada, tanpa harus pusying memikirkan uang mudik.
Itu hanya contoh, mengenai jumlahnya berapa, Anda harus sesuaikan dengan kepentingan di masa yang akan datang. Sehingga, kondisi keuangan Anda tetap sehat, walaupun ada hal-hal yang tak terduga dalam rentan satu tahun lamanya.
Mengenai berapa besar investasi yang harus kita alokasikan, telah pernah dibahas di tulisan sebelumnya, dengan judul.
Bagi Anda yang belum paham, silahkan baca kembali. Karena lebih baik mengetahui dan belajar sekarang, sebelum terlambat untuk mengumpulkan pundi-pundi investasi di kemudian hari. Sehingga, bertambahnya hari, akan membuat investasi kita semakin berkembang.
Ini penting, sehingga ketika kita sakit di kemudian hari, akan ada yang mau menanggung biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Tentu, biaya tersebut merupakan akumulasi dari premi yang kita bayarkan setiap bulan.
Setelah dipikir-pikir, ternyata banyak syarat yang harus dilalui untuk memiliki kondisi keuangan yang sehat. Bagaimana, jika income kita pas-pasan, mana yang harus kita dahulukan dari hal tersebut. Tentu, jika income pas-pasan, kita harus. Sehingga, kondisi keuangan kita tetap sehat ke depannya.
Selamat mempraktikkan, semoga kita memiliki kondisi keuangan yang sehat…!
Secara garis besar, untuk mengetahui kondisi keuangan kita yang cukup sehat, ada beberap parameter yang dapat digunakan oleh. Parameter tersebut, mulai dari hutang yang kita miliki, tabungan, uang kas (uang jaga-jaga), investasi, hingga asuransi.
Oleh karena itu, untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesehatan keuangan, ada baiknya kita ketahui apa saja parameter yang harus kita ketahui. Sehingga, kita memiliki kondisi keuangan yang sehat dan stabil. Yang pada akhirnya, memberikan kesejahtraan pada diri kita.
Cepat Lunasi Hutang
Setiap orang yang ada di dunia ini, pasti pernah berhutang pada orang lain. Entah kepada sanak famili, teman, bank, leasing, dan sebagainya. Hal yang menjadi lumrah dalam berhutang, sangat berat ketika hendak mengembalikan.Bahkan terkadang, ada orang yang lari dari hutang. Tapi, jangan sampai ya pembaca blog ini, masuk dalam golongan orang yang lari dari hutang, hehehhe….! Tentu, pasti gak lah…! Karena, pembaca blog ini, yakin orangnya baik hati dan tidak sombong. Dan selalu bertanggung jawab atas hutang-hutangnya…!
Perlu diketahui, gara-gara hutang, tidur tidak nyenyak, pikiran melayang tak karuan. Maka dari itu, lunasilah hutang-hutang yang telah Anda lakukan. Sehingga, pikiran akan menjadi lebih tenang, dan untuk menambah income bulanan pun, akan menjadi lebih cepat bila dibandingkan sebelumnya.
Salah satu cara untuk cepat melunasi hutang, yaitu membuat skala prioritas dari keuangan yang kita miliki. Kemudian, menurunkan gaya hidup kita. Sebagai contoh, income per bulan Rp 5.000.000. Memiliki cicilan motor dengan akumulasi Rp 24 juta selama dua tahun. Berarti setiap bulannya ialah Rp 1 juta.
Hal yang harus kita lakukan, fokus pada hutang agar menjadi skala prioritas. Bentuknya, bisa dengan mengambil separuh dari income, yaitu sebesar Rp 2,5 juta setiap bulan untuk melunasi hutang. Kurang lebih 10 bulan hutang sudah akan lunas. Mengenai cara pembayarannya, itu bisa diatur. Hal terpenting, kita memiliki. Sehingga, membuat kondisi keuangan menjadi lebih sehat.
Tabungan Yang Cukup
Berapa kali gaji minimal tabungan yang harus kita miliki?Tentu, jawabannya sangat bervariasi. Intinya, semakin banyak tabungan yang kita miliki, akan membuat keuangan kita semakin aman.
Beberapa perencana keuangan menganjurkan, minimal jumlah tabungan yang harus kita miliki, ada yang mengatakan setidaknya 6 kali income bulanan kita, ada yang mengatakan 10 kali income bulanan kita, dan ada yang mengatakan 1 tahun income bulanan kita.
Mana yang akan Anda pakai? Tentu tergantung selera. Dan hal terpenting, harus konsisten untuk memenuhi jumlah tabungan yang telah ditetapkan.
Jika ukuran yang akan dipakai ialah senilai 1 tahun income bulanan. Dengan asumsi pendapatan Rp 5 juta, berarti tabungan yang harus segera dipenuhi ialah Rp 60.000.000 di rekening khusus tabungan.
Hal terpenting, kita harus konsisten dengan keputusan yang telah dipilih. Sehingga, kita memiliki kondisi keuangan yang cukup sehat di kemudian hari.
Uang Jaga-Jaga
Uang jaga-jaga merupakan uang yang dipersiapkan dalam rekening khusus, yang fungsinya untuk jaga-jaga, jika suatu saat ada hal yang mendadak. Dalam arti lain, untuk mem-back-up uang konsumsi yang kita miliki.Sebagai contoh, Anda seorang perantau yang setiap tahun mudik ke kampung halaman. Setiap kali mudik, umpamanya menghabiskan dana sekitar Rp 15 juta. Maka, untuk menyediakan uang mudik sebagai jaga-jaga, setiap bulannya setidaknya harus menyisihkan uang sebesar Rp 1.250.000. Sehingga, pas hari H untuk mudik, uang sudah ada, tanpa harus pusying memikirkan uang mudik.
Itu hanya contoh, mengenai jumlahnya berapa, Anda harus sesuaikan dengan kepentingan di masa yang akan datang. Sehingga, kondisi keuangan Anda tetap sehat, walaupun ada hal-hal yang tak terduga dalam rentan satu tahun lamanya.
Punya Investasi
Investasi hukumnya wajib bagi kita. Bagi Anda yang tak pernah menyisihkan uang untuk berinvestasi, bersiap-siaplah untuk nangis bombai di kemudian hari. Dan siap-siaplah sengsara ketika masa tua tiba.Mengenai berapa besar investasi yang harus kita alokasikan, telah pernah dibahas di tulisan sebelumnya, dengan judul.
Bagi Anda yang belum paham, silahkan baca kembali. Karena lebih baik mengetahui dan belajar sekarang, sebelum terlambat untuk mengumpulkan pundi-pundi investasi di kemudian hari. Sehingga, bertambahnya hari, akan membuat investasi kita semakin berkembang.
Punya Asuransi
Salah satu guna asuransi ialah, mem-back-up kita di kemudian hari, jika ada hal yang tidak diinginkan. Seperti sakit atau hal lainnya. Maka dari itu, puncak dari kesehatan keuangan yang kita miliki ialah, kita sudah mulai memiliki asuransi untuk diri kita, yaitu asuransi kesehatan.Ini penting, sehingga ketika kita sakit di kemudian hari, akan ada yang mau menanggung biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Tentu, biaya tersebut merupakan akumulasi dari premi yang kita bayarkan setiap bulan.
Setelah dipikir-pikir, ternyata banyak syarat yang harus dilalui untuk memiliki kondisi keuangan yang sehat. Bagaimana, jika income kita pas-pasan, mana yang harus kita dahulukan dari hal tersebut. Tentu, jika income pas-pasan, kita harus. Sehingga, kondisi keuangan kita tetap sehat ke depannya.
Selamat mempraktikkan, semoga kita memiliki kondisi keuangan yang sehat…!