Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Uang Jangan Dihemat, Tapi Harus Segera Dihabiskan

Blogiztic.net - Selama ini, kita selalu dicekoki dengan paradigma, bahwa uang yang kita dapatkan harus dihemat sehemat-hematnya. Padahal, paradigma tersebut sudah tidak cocok lagi, untuk diterapkan di jaman yang semakin canggih seperti saat sekarang ini.

Uang Jangan Dihemat, Tapi Harus Segera Dihabiskan

Kalau kalian tetap menerapkan paradigma hidup hemat, pasti kita akan ditinggalkan oleh teman-teman lainnya. Dalam artian, kita tidak akan bisa mengikuti kemajuan jaman. Karena, jaman akan terus bergulir maju.

Maka dari itu, mari kita ubah paradima menghemat pendapatan yang kita peroleh tiap bulan, dengan cara cepat-cepat menghabiskan uang yang kita dapatkan. Sehingga, dengan menghabiskan uang yang kita dapatkan, hidup kita akan lebih spektakuler di kemudian hari.

PERTAMA: Habiskan untuk Penuhi Kebutuhan Hidup

Hal pertama, yang harus kita lakukan ialah, habiskan pendapatan kita untuk penuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kalau memang pemenuhan kebutuhan sehari-hari 40% dari pendapatan yang didapatkan, maka cepat habiskan 40% untuk dipisahkan buat penuhi kebutuhan sehari-hari. Tentu, 40% tersebut harus bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari selama sebulan.

Ya kalau 50%, harus habis 50%, atau sesuai kesepakatan berapa persen yang akan dialokasikan untuk penuhi kebutuhan sehari-hari. Itu sih selera masing-masing saja.

Kebutuhan hidup ini, bagi yang masih bujang, mungkin untuk memenuhi kebutuhan makan, tempat tinggal, memberikan orang tua, sanak saudara, dan lain sebagainya.

Dan bagi yang sudah berkeluarga, kebutuhan hidup akan bertambah, seperti untuk diberikan istri dan anak. Kemudian, jangan lupa juga dialokasikan buat orang tua istri ataupun orang tua suami (mertua).

Umpamanya, Anda menyepakati bahwa pendapatan yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ialah 40% dari pendapatan. Jika pendapatan setiap bulannya ialah Rp 5 juta, berarti uang untuk konsumsi kurang lebih: Rp 5 juta x 40% = Rp 2 juta.

Nah, itu jika uang konsumsi yang disepakati ialah 40% dari pendapatan yang didapatkan Rp 5 juta. Dan, jika Anda memiliki kesepakatan lebih dari 40%, dan pendapatan yang diperoleh lebih dari Rp 5 juta, berarti uang konsumsi yang akan Anda alokasikan akan semakin besar.

Makanya, biar uang untuk  penuhi kebutuhan sehari-hari cukup besar, kita harus memiliki pendapatan yang besar juga dong. Hehehee….! Tentu, semuanya masih berusaha untuk memiliki pendapatan yang cukup besar.

Masih ikhtiar keleeessss….!

KEDUA: Habiskan untuk Penuhi Pengembangan diri

Hal kedua, mari kita habiskan pendapatan kita untuk penuhi pengembangan diri.

Pengembangan diri, bisa dalam bentuk yang sifatnya berbiaya murah/gratis.

Ataupun berbiaya mahal, yang kesemuanya bertujuan sebagai media pendidikan dan pengembangan diri, bagi diri kita masing-masing.

Perlu diketahui, bahwa kesemuanya, sebagai sebuah strategi untuk ningkatin kompetensi diri yang kita miliki. Sehingga kehidupan kita semakin maknyus ke depannya.

Orang-orang yang tak mau menghabiskan sebagian pendapatannya untuk pengembangan diri, pasti dirinya akan tertinggal oleh teman yang lainnya. Karena, perkembangan dunia yang begitu cepat. Memaksa seseorang untuk terus berkembang dan berkembang.

Dan bagi orang-orang yang tak mau mengikuti perkembangan, so pasti dirinya akan ditinggalkan oleh kemajuan itu sendiri. Sehingga, yang lainnya sudah menikmati masa pensiun muda dengan segudang prestasi, kita masih memikirkan “besok mau makan apa?” “uang di dompet sudah semakin menipis atau belum?” dan lain sebagainya.

Persentase alokasi pendapatan untuk pengembangan diri masing-masing orang berbeda-beda. Jika seandainya Anda mengalokasikan pendapatan untuk pengembangan diri ialah 30%, dengan gaji Rp 5 juta, maka uang yang harus dihabiskan untuk pengembangan diri ialah : Rp 5 juta x 30% = Rp 1,5 juta.

Alokasi 30% dari pendapatan tersebut, harus cepat-cepat dihabiskan untuk pengembangan diri. Bentuk pengembangan diri, bisa melanjutkan sekolah formal (S1, S2, S3), atau sekolah non-formal (pelatihan, workshop, dll), ataupun pengembangan diri bersifat individual dengan membeli bahan-bahan berupa buku.

Perlu diketahui, alokasi 30% dari pendapatan, itu hanya sekadar contoh saja. Anda boleh mengalokasikan kurang dari 30% atau bahkan lebih dari 30% persen.

Karena, ibarat penampungan air, semakin besar penampungan air yang kita miliki, maka akan semakin banyak kita akan menampung air. Karena, rejeki yang ada di dunia ini sangat banyak. Namun, untuk mengais rejeki tersebut tentu akan ditentukan seberapa besar penampungan yang kita miliki.

Jika diri kita yang akan menampung rejeki besarannya hanya seperti gelas, maka rejeki yang dapat kita tampung ya hanya segelas saja. Namun, jika diri kita yang akan menampung rejeki seperti tanggul, maka rejeki yang dapat kita tampung juga akan seperti tanggul.

Oleh karena itu, kita harus habiskan sebagian pendapatan kita untuk mengembangkan diri. Sehingga, kita terus bisa memperbesar kapasitas diri kita, agar mampu meraup rejeki lebih banyak lagi di dunia ini.

KETIGA: Habiskan untuk Penuhi Tabungan dan Investasi

Dan yang ketiga, kita harus habiskan pendapatan kita untuk penuhi tabungan dan investasi. Karena tabungan dan investasi merupakan komponen penting, agar kita memiliki kondisi keuangan yang cukup baik di kemudian hari.

Ingat, kita semua pasti akan tua, dan bagaimana jika seandainya kelak ketika kita sudah tua dan tidak memiliki pendapatan dari pekerjaan ataupun bisnis yang kita jalankan. Tentu, masa tua yang diimpi-impikan indah, akan datang dalam keadaan suram menakutkan. Oh tidakkk…..!

Berbeda halnya, jika kita dari semenjak muda, yang masih dalam keadaan sehat wal afiat, sudah rajin alokasikan pendapatan untuk tabungan dan investasi, tentu masa tua akan menyenangkan bagi kita.

Adapun uang yang harus dihabiskan untuk tabungan dan investasi masing-masing orang berbeda-beda. Namun, secara umum berkisar 30% dari pendapatan yang kita miliki.

Jika seandainya pendapatan kita ialah Rp 5 juta, berarti uang yang harus dihabiskan untuk alokasi investasi dan tabungan, yaitu: Rp 5 juta x 30% = Rp 1,5 juta.

Itu hanya sekadar contoh saja. Dan jika kita sudah menentukan besaran alokasi yang harus dihabiskan untuk tabungan dan investasi, segeralah pisahkan dan kemudian habiskan untuk tabungan dan investasi.

Ingat, jangan merasa malas untuk memisahkannya. Jika kita malas untuk memisahkan dan mengalokasikan semenjak sekarang, pasti dijamin kita akan nangis Bombay di masa yang akan datang.

Selain itu, tabungan dan investasi sebenarnya sebagai salah satu cara kita juga untuk menjaga agar aset kita tidak termakan oleh inflasi . Akan tetapi, mampu mengimbangi inflasi yang terjadi setiap tahunnya, dan bahkan tumbuh berkembang.

Maka dari itu, jangan terlalu berpikir panjang untuk habiskan sebagian pendapatan kita untuk tabungan dan ivestasi.


KEEMPAT: Jangan Lupa Bayar Hutang

Dan terakhir, jangan lupa alokasikan pendapatan kita untuk membayar hutang-hutang yang kita miliki. Ingat, hutang-hutang yang kita miliki pada orang lain, akan membuat diri kita tak tenang tidur dan tak enak makan.

Karena, senyaman apapun fasilitas yang kita miliki, dan seenak apapun makanan yang kita peroleh, akan terasa hambar jika pikiran kita masih terpaut pada hutang-hutang yang kita miliki.

Hutang, bisa berbentuk hutang personal seperti ke saudara, teman, tetangga, ataupun lainnya. Dan juga, hutang ada yang berbentuk institusional, seperti hutang pada pihak bank, finance, leasing, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, semenjak baca tulisan ini, sebaiknya kita sudah mulai memikirkan bagaimana menghabiskan pendapatan kita untuk bayar hutang-hutang yang kita miliki.

KELIMA: Dapat Uang, Segera Dihabiskan

Setelah baca tulisan ini, pas dapat uang di awal bulan bagi karyawan, dan pasca pengerjaan projek bagi pengusaha, sebaiknya habiskan uang tersebut sesuai alokasi masing-masing, mulai dari: habiskan untuk penuhi kebutuhan sehari-hari, untuk pengembangan diri, untuk tabungan dan investasi dan terakhir untuk bayar hutang.

Sekali lagi saya tegaskan, cepat-cepat dihabiskan uang yang telah didapatkan ya….!