Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Merangsang Motivasi Kerja Karyawan

Motivasi kerja adalah dorongan pada diri seorang karyawan agar mau bekerja lebih keras, tekun, dan memberikan kinerja terbaik pada perusahaan. Sayangnya, tak semua orang memiliki motivasi cukup baik. Sehingga, membuat perusahaan tak mendapatkan output kerja dan kinerja, yang pada akhirnya berpengaruh pada output produksi dan jasa yang dihasilkan.
Cara Merangsang Motivasi Kerja Karyawan


Ada dua cara pandang dalam menganalisa motivasi seorang karyawan.
  1. Pertama, cara pandang perusahaan atau owner bisnis. Perusahaan atau owner bisnis, akan selalu menyalahkan karyawan yang tidak memiliki motivasi dalam bekerja. Biasanya, mereka akan memberikan sanksi-sanksi kepada karyawan, yang terbukti berbuat kesalahan, karena disebabkan output kerjaan yang dihasilkan tidak dilatarbelakangi oleh motivasi yang tinggi.
  2. Kedua, dari sisi karyawan. Cara pandang karyawan, malah sebaliknya. Mereka menganggap perusahaan telah berlaku dzolim terhadap dirinya. Bagaimana mau bekerja dengan sangat termotivasi. Sedangkan beberapa hak yang harus diterima oleh karyawan, tak diberikan secara tepat. Beberapa hak-nya, seperti pendapatan yang kurang layak, tak ada uang lembur, jam kerja ditambah, fasilitas kantor tak memadai, dan berbagai macam hal lainnya. Sehingga, menurut karyawan, wajarlah jika karyawan bekerja tanpa ada motivasi yang tinggi.


Dari 2 hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada miss communication (salah komunikasi) antara perusahaan atau owner bisnis dengan karyawan. Sehingga, keduanya sama-sama merasa jadi korban. Yang pada akhirnya, kinerja tak tercapai, dan output produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan, tak bisa bersaing dengan pesaing lainnya.

Maka dari itu, seorang manajer ataupun owner bisnis harus bijak dalam memahami hal tersebut.  Jangan sampai, modal yang cukup banyak dikeluarkan untuk membiayai bisnis, ternyata bisnis harus ditutup, hanya karena tak mampu memberikan motivasi yang terbaik bagi para karyawannya.

Setidaknya, ada dua hal penting yang harus diperhatikan oleh manajer perusahaan ataupun owner bisnis, sebagai indikator untuk dapat memotivasi para karyawannya.

Indikator Internal

Indikator internal merupakan indikator yang timbul dari dalam diri karyawan itu sendiri. Adanya indikator internal, akan membuat karyawan makin termotivasi bekerja, dan memberikan kinerja terbaik untuk perusahaannya. Beberapa hal tersebut, antara lain:

1). Ingin Hidup Layak

Semua orang pasti ingin hidup layak. Apalagi, bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar. Wa bill khusus, bagi kaum urban, yang tidak memiliki tempat tinggal sendiri, alias KONTRAKTOR, atau orang yang tinggal di kontrakan.

Jadi, setiap bulan dirinya harus bayar sewa kontrakan pada pemilik. Tentu, dirinya juga bermimpi, suatu hari akan memiliki rumah pribadi, yang tak perlu membayarkan sewa setiap bulan atau setiap tahunnya.

Maka, pasti timbul dalam dirinya, untuk mendapatkan pekerjaan layak dengan kompensasi meggiurkan. Begitu juga dengan kondisi pekerjaan yang aman dan nyaman. Dengan harapan, dirinya akan memiliki kehidupan yang layak atau lebih baik di kemudian hari.

Jika keinginan hidup layak tak dapat dipenuhi, bisa jadi dirinya tidak akan termotivasi untuk bekerja lebih giat. Karena, sebaik apapun kinerja yang dikeluarkan, toh tak akan mampu mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Maka dari itu, manajer ataupun owner bisnis harus mampu membaca gejala tersebut.

2). Ingin Memiliki Fasilitas Cukup Baik

Keinginan untuk memiliki fasilitas hidup yang cukup baik, lumrah bagi seorang karyawan. Fasilitas yang paling utama untuk orang-orang yang hidup di kota-kota besar, yaitu kendaraan bermotor. Paling tidak, memiliki sepeda motor. Jika pun mampu, memiliki mobil akan lebih afdol (utama).

Begitulah, paling tidak salah satu motivasi seorang karyawan dalam bekerja. Bekerja dengan penuh semangat, kemudian dikumpulkan uangnya, dan ketika sudah pas nominal uangnya, tinggal pergi ke diler motor ataupun mobil.

3). Ingin Mendapatkan Penghargaan

Penghargaan dari perusahaan, memang nampak sepele. Akan tetapi, dampaknya cukup besar bagi perusahaan. Karena, dengan memberikan penghrgaan pada karyawan, karyawan akan bertambah semangat dalam bekerja.

Penghargaan, bisa berupa liburan bersama sesame karyawan, pemberian uang tunai, atau hanya berupa sertifikat karena rajin masuk kantor, dan lain sebagainya. Penghargaan seperti itu, akan membuat karyawan, semakin termotivasi untuk bekerja.

4). Ingin Karir Yang Baik

Karir yang baik akan menjadi salah satu penentu motivasi kerja seorang karyawan. Karena, seseorang akan mengerahkan kinerja yang terbaik, untuk mengejar karir yang terbaik di tempatnya bekerja.

Logikanya sederhana, hanya orang-orang yang beprestasi yang akan cepat naik karir. Begitu juga sebaliknya, jika karir yang ada tidak begitu baik, rasanya agak sulit untuk meningkatkan kinerja karyawan. Karena, karyawan akan termotivasi dengan baik, bila tangga karir yang ada di perusahaan tempatnya bekerja, memiliki tangga karir yang cukup baik.

Indikator Eksternal

Selain indikator internal, ada juga indikator eksternal. Indikator eksternal ialah indikator yang berasal dari luar diri karyawan itu sendiri. Indikator eksternal, cukup berperan penting dalam meningkatkan motivasi karyawan.

Jika Anda sebagai manager atau owner bisnis, tak mampu membaca beberapa indikator yang terdiri dari luar, maka sulit rasanya untuk membangun motovasi dalam diri karyawan. Beberapa indikator eksternal, seperti nampak di bawah ini.

1). Lingkungan Kerja

Lingkurangan kerja merupakan kondisi lingkungan yang ada di tempat kerja. Lingkungan kerja yang kondusif, sangat berpengaruh pada peningkatan motivasi seorang karyawan.

Jika lingkungan kerja yang ada di sebuah perusahaan kurang baik, seperti persaingan tidak sehat, penyelewengan, atasan semenah-menah, dan lain sebagainya. Maka, hal tersebut akan berpengaruh pada motivasi yang dimiliki oleh seorang karyawan.

Penting bagi manajer dan owner bisnis memperhatikan lingkungan kerja yang ada di tempat kerja. Jangan sampai, lingkungan kerja yang ada, membuat motivasi karyawan redup.

2). Kompensasi Memadai

Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya. Kompensasi ada dua, yaitu kompensasi berupa finansial dan non finansial. Kompensasi finansial, bisa berupa gaji, uang tunjangan, uang lembur, THR, dan lain sebagainya. Kompensasi non-finansial, seperti karir yang jelas, penghargaan, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, besar kecilnya kompensasi akan berpengaruh terhadap peningkatan motivasi seseorang. Jika kompensasi yang diberikan oleh perusahaan besar, maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi.

Bagitu juga sebaliknya. Karyawan akan ogah-ogahan bekerja, jika kompensasi yang diberikan perusahaan kecil. Atau bahkan, tak seperti yang diharapkan oleh sang karyawan.

3). Karir di Perusahaan

Keberadaan karir yang jelas di sebuah perusahaan, akan menjadi salah satu indikator penyemangat bagi karyawan. Karir yang jelas, ialah keberadaan tingkatan karir (hirarki karir), yang akan diberikan kepada karyawan yang berprestasi. Artinya, karyawan yang berprestasi, akan diberikan karir yang baik di sebuah perusahaan.

Karir yang baik dan jelas di sebuah perusahaan, akan mampu meningkatkan motivasi karyawan, untuk meningkatkan kinerjanya. Begitu juga sebaliknya, jika karir yang ada di sebuah perusahaan tak jelas. Pasti, sang karyawan akan ogah-ogahan bekerja. Karena, untuk apa bekerja dengan motivasi tinggi, toh akhir-akhirnya karir yang dimiliki tak meningkat juga.

4). Motivasi Atasan

Keberadaan atasan, sebagai seseorang yang mampu memotivasi bawahannya, cukup penting di sebuah perusahaan. Ibaratnya, motivasi atasan akan berfungsi sebagai pengungkit kerja, saat bawahan sudah mulai loyo bekerja.

Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki atasan yang pandai memberikan motivasi bagi bawahannya. Sehingga, bawahan akan selalu termotivasi dalam bekerja.

Kiranya cukup, dua indikor yang mampu meningkatkan motivasi bekerja seorang karyawan. Semoga, dengan adanya pengetahuan dua indikator tersebut, akan membuat kita sebagai manager atau owner bisnis, dapat selalu merangsang motivasi karyawan yang kita miliki.