Membaca Peluang Ecommerce Tahun 2022
Blogiztic.net - Ecommerce merupakan proses atau sistem jual-beli produk dan jasa, proses pemasaran, hingga penyampaian informasi lainnya, yang dilakukan secara digital, dengan menggunakan jaringan internet.
Kehadiran sistem ecommerce, telah mengubah perdagangan manual menjadi lebih modern. Karena, ecommerce mampu memindahkan pasar manual (pasar tradisional dan modern), ke dalam pasar digital.
Di mana dalam pasar digital, pembeli dan penjual hanya bertatap muka melalui jaringan internet. Setelah ada ACC (kesepakatan) antara penjual dan pedagang, maka uang segera ditransfer dan barang akan dikirim.
Kemudian, AT Kearny mengeluarkan data untuk Asia Tenggara, yang di dalamnya meliputi Indonesia. Di mana, nilainya ialah kurang 1% dari total penjualan sektor industri retail. Yang dilakukan melalui sistem penjualan ecommerce.
Data tersebut cukup kecil. Coba bila kita bandingkan dengan negara-negara Eropa, Cina dan Amerika Serikat, yang mencapi 6% sampai 8%. Tentu, perkembangan yang ada di Asia Tenggara masih teramat kecil.
Hanya saja, untuk Asia Tenggara diprediksi oleh AT Kearny, akan mengalami peningkatan hingga 25% per tahun. Salah satu pendukungnya ialah, masyarakat Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sudah mulai melek internet.
Hal tersebut, sejalan dengan data yang ditampilkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Di mana, sampai Januari 2019, pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta. Dan 48 persen di antaranya, ialah pengguna internet harian.
Dengan demikian, keberadaan ecommerce akan menjadi salah satu tambang emas potensial, yang sangat menggoda bagi pebisnis yang mampu melihat peluang kinclong tersebut.
Selain itu, daya beli dan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik ke depannya. Hal tersebut, didasarkan pada data prediksi pertumbuhan yang dikeluarkan oleh BI (Bank Indonesia).
Di mana, untuk tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,73%. Dan untuk 2016, diprediksi oleh BI (Bank Indonesia) di kisaran angka 5,1%hingga 5,2%. Dan untuk 2017, diprediksi di kisaran 5% hingga 5,4%.
Artinya, kondisi ekonomi Indonesia secara makro ekonomi akan terus membaik. Walaupun, akan ada sedikit kendala dari luar, khususnya yang dipengaruhi oleh gejala ekonomi global.
Maaf ya, saya tidak akan teruskan penjelasan tentang kondisi ekonomi global. Nanti ribet, dan akan membuat kening berkerut lho klo uda ngomongin teori ekonomi, hehehehe….!
Tapi, setidaknya pertumbuhan ekonomi yang diprediksi meningkat setiap tahunnya. Memberikan gambaran bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan makin membaik. Sehingga, akan berpengaruh besar terhadap permintaan konsumsi melalui sistem ecommerce.
Adanya kebijakan tersebut, seolah memberikan sinyal kepada kita, bahwa ecommerce akan menjadi salah satu alternatif sistem perdagangan di era digital. Apalagi, bila dikaitkan dengan kehidupan perkotaan yang super sibuk. Sehingga, sistem ecommerce sangat diminati oleh masyarakat perkotaan.
Dengan adanya kebijakan dari pemerintah ini, memberikan sinyal positif bagi kita, khususnya pebisnis. Untuk menggunakan sistem ecommerce dalam melakukan penjualan barang atau jasa yang ditawarkan ke konsumen.
Maka dari itu, rugi rasanya jika pebisnis tidak segera mengambil peran menggunakan sistem ecommerce untuk menawarkan produk dan jasa yang kita miliki.
Kedua, Mengurangi Biaya Operasional Pemasaran. Sistem ecommerce akan mengurangi biaya pemasaran yang dilakukan oleh pedagang atau pebisnis. Karena, pedagang atau pebisnis hanya memasarkan di marketplace yang telah disediakan, atau yang dimiliki sendiri secara digital.
Ketiga, Jangkauan Waktu Bisa 24 Jam. Sistem ecommerce telah menghadirkan sistem pemasaran yang bisa dilakukan selama 24 jam. Karena, pedagang atau pebisnis tidak usah menutup, ataupun membuka toko online yang dimilikinya. Karena, sistem digital yang ada, telah memungkinkan buka 24 jam, dengan sistem yang telah disesuaikan.
Keempat, Menciptakan Konsumen Yang Loyal. Bagi sebagian masyarakat konsumen, yang telah terbiasa membeli secara online. Biasanya tidak akan mau berpindah ke tempat toko online lainnya. Apalagi, toko online tempatnya berbelanja, telah memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumennya.
Kelima, Mengurangi Rantai Pasokan. Adanya ecommerce, telah mengurangi mata rantai produsen. Artinya, produsen pertama bisa langsung memasarkan produk dan jasanya ke konsumen. Tanpa harus melalui mata rantai pemasaran yang panjang. Sehingga, harga yang ditawarkan bisa lebih murah bila dibandingkan dengan harga di pasar ofline.
Keenam, Edukasi Yang Lengkap. Sistem ecommerce merupakan salah satu sistem perdagangan yang terlebih dahulu memberikan informasi lengkap. Dan informasi tersebut, bisa menjadi media edukasi yang efektif dan efisien untuk konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan.
Kedua, Harga Kompetitif. Harga yang ditawarkan oleh pedagang di toko online yang telah menggunakan sistem ecommerce, biasanya akan menawarkan harga yang lebih murah. Murahnya harga, karena ada beberapa biaya yang telah dipangkas.
Ketiga, Memberikan Perbandingan Harga. Dalam sistem ecommerce, konsumen bisa membandingkan harga di satu toko online, dengan toko online lainnya. Sehingga, konsumen akan memilih di toko online yang lebih murah.
Keempat, Informasi Produk dan Jasa Lengkap. Produk dan jasa yang dipasarkan menggunakan sistem ecommerce, akan dilengkapi dengan informasi yang lengkap. Informasi tersebut, sebagai salah satu cara mengenalkan produk dan jasa ke konsumen.
Kelima, Jangkauan 24 Jam. Konsumen bisa memesan produk dan jasa dalam waktu 24 jam. Karena, ecommerce tidak mengenal waktu, tempat, dan situasi. Sehingga, konsumen bisa kapan saja memesan produk dan jasa yang ada.
Keenam, Proses Distribusi Cepat. Walaupun sistem ecommerce memiliki jarak yang berjauhan antara pedagang dan konsumen. Pedagang tetap memberikan jasa distribusi yang cepat. Tentu, kecepatan distribusi, akan disesuaikan dengan permintaan konsumen. Biasanya, pilihannya ada yang besok sampai, 3 hari sampai, bahkan seminggu sampai.
Kedua, Persaingan Kurang Sehat. Persaingan yang tidak sehat, bisa saja dari penyerangan sistem oleh pesaing. Dan bisa juga dalam bentuk harga yang diberikan oleh produsen lain.
Ketiga, Kecanggihan Teknologi. Kecanggihan teknologi akan menentukan sistem ecommerce yang dimiliki. Karena, bila tidak cangggih akan cepat diretas, baik oleh pesaing ataupun oleh pihak-pihak lain yang usil.
Kedua, Tergantung Pada Sinyal. Sinyal menjadi masalah krusial bagi orang yang akan mengakes sistem ecommerce. Apalagi, bagi masyarakat pedesaan, yang sinyal internetnya kadang naik turun. Tentu, ini akan menjadi salah satu kendala, bagi konsumen yang hendak mengakses menggunakan sistem ecommcerce.
Ketiga, Keahlian Konsumen. Tidak semua konsumen yang ada di Indonesia memiliki keahlian internet. Maka dari itu, konsumen yang dapat mengakses sistem ecommerce hanyalah orang-orang tertentu. Yang memang sudah tidak kakuh terhadap dunia internet.
Maka dari itu, yuk mari kita gunakan kesempatan yang sudah terang menderang di depan mata. Dengan memanfaatkan sistem ecommerce untuk memasarkan produk dan jasa yang kita miliki.
Kehadiran sistem ecommerce, telah mengubah perdagangan manual menjadi lebih modern. Karena, ecommerce mampu memindahkan pasar manual (pasar tradisional dan modern), ke dalam pasar digital.
Di mana dalam pasar digital, pembeli dan penjual hanya bertatap muka melalui jaringan internet. Setelah ada ACC (kesepakatan) antara penjual dan pedagang, maka uang segera ditransfer dan barang akan dikirim.
Peluang Ecommerce
Ecommerce ke depannya akan maju. Hal tersebut, didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Firma Konsultan Bisnis dan Manajemen AT Kearny. Di mana, dalam penelitian dihasilkan, nilai penjualan global ecommerce tahun 2019, hampir mencapai 1 triliun dolar Amerika, atau tumbuh sebesar 18% dibandingkan tahun 2018.Kemudian, AT Kearny mengeluarkan data untuk Asia Tenggara, yang di dalamnya meliputi Indonesia. Di mana, nilainya ialah kurang 1% dari total penjualan sektor industri retail. Yang dilakukan melalui sistem penjualan ecommerce.
Data tersebut cukup kecil. Coba bila kita bandingkan dengan negara-negara Eropa, Cina dan Amerika Serikat, yang mencapi 6% sampai 8%. Tentu, perkembangan yang ada di Asia Tenggara masih teramat kecil.
Hanya saja, untuk Asia Tenggara diprediksi oleh AT Kearny, akan mengalami peningkatan hingga 25% per tahun. Salah satu pendukungnya ialah, masyarakat Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sudah mulai melek internet.
Hal tersebut, sejalan dengan data yang ditampilkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Di mana, sampai Januari 2019, pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta. Dan 48 persen di antaranya, ialah pengguna internet harian.
Dengan demikian, keberadaan ecommerce akan menjadi salah satu tambang emas potensial, yang sangat menggoda bagi pebisnis yang mampu melihat peluang kinclong tersebut.
Selain itu, daya beli dan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik ke depannya. Hal tersebut, didasarkan pada data prediksi pertumbuhan yang dikeluarkan oleh BI (Bank Indonesia).
Di mana, untuk tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,73%. Dan untuk 2016, diprediksi oleh BI (Bank Indonesia) di kisaran angka 5,1%hingga 5,2%. Dan untuk 2017, diprediksi di kisaran 5% hingga 5,4%.
Artinya, kondisi ekonomi Indonesia secara makro ekonomi akan terus membaik. Walaupun, akan ada sedikit kendala dari luar, khususnya yang dipengaruhi oleh gejala ekonomi global.
Maaf ya, saya tidak akan teruskan penjelasan tentang kondisi ekonomi global. Nanti ribet, dan akan membuat kening berkerut lho klo uda ngomongin teori ekonomi, hehehehe….!
Tapi, setidaknya pertumbuhan ekonomi yang diprediksi meningkat setiap tahunnya. Memberikan gambaran bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan makin membaik. Sehingga, akan berpengaruh besar terhadap permintaan konsumsi melalui sistem ecommerce.
Kebijakan Pemerintah Terhadap Ecommerce
Menyaksikan perkembangan ecommerce yang cukup potensial, pemerintah tak ingin kehilangan momentum. Sehingga, dikeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid 14, tentang Roadmap Ecommerce. Untuk mendorong perluasan dan peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat di seluruh Indonesia, efisien dan terkoneksi secara global.Adanya kebijakan tersebut, seolah memberikan sinyal kepada kita, bahwa ecommerce akan menjadi salah satu alternatif sistem perdagangan di era digital. Apalagi, bila dikaitkan dengan kehidupan perkotaan yang super sibuk. Sehingga, sistem ecommerce sangat diminati oleh masyarakat perkotaan.
Dengan adanya kebijakan dari pemerintah ini, memberikan sinyal positif bagi kita, khususnya pebisnis. Untuk menggunakan sistem ecommerce dalam melakukan penjualan barang atau jasa yang ditawarkan ke konsumen.
Maka dari itu, rugi rasanya jika pebisnis tidak segera mengambil peran menggunakan sistem ecommerce untuk menawarkan produk dan jasa yang kita miliki.
Keuntungan Ecommerce Bagi Penjual
Pertama, Meningkatkan Jangkauan Pasar. Dengan menggunakan sistem ecommerce, pedagang atau pebisnis bisa memasarkan produk dan jasa ke seluruh penjuru dunia. Tanpa harus ada skat waktu, tempat, dan wilayah.Kedua, Mengurangi Biaya Operasional Pemasaran. Sistem ecommerce akan mengurangi biaya pemasaran yang dilakukan oleh pedagang atau pebisnis. Karena, pedagang atau pebisnis hanya memasarkan di marketplace yang telah disediakan, atau yang dimiliki sendiri secara digital.
Ketiga, Jangkauan Waktu Bisa 24 Jam. Sistem ecommerce telah menghadirkan sistem pemasaran yang bisa dilakukan selama 24 jam. Karena, pedagang atau pebisnis tidak usah menutup, ataupun membuka toko online yang dimilikinya. Karena, sistem digital yang ada, telah memungkinkan buka 24 jam, dengan sistem yang telah disesuaikan.
Keempat, Menciptakan Konsumen Yang Loyal. Bagi sebagian masyarakat konsumen, yang telah terbiasa membeli secara online. Biasanya tidak akan mau berpindah ke tempat toko online lainnya. Apalagi, toko online tempatnya berbelanja, telah memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumennya.
Kelima, Mengurangi Rantai Pasokan. Adanya ecommerce, telah mengurangi mata rantai produsen. Artinya, produsen pertama bisa langsung memasarkan produk dan jasanya ke konsumen. Tanpa harus melalui mata rantai pemasaran yang panjang. Sehingga, harga yang ditawarkan bisa lebih murah bila dibandingkan dengan harga di pasar ofline.
Keenam, Edukasi Yang Lengkap. Sistem ecommerce merupakan salah satu sistem perdagangan yang terlebih dahulu memberikan informasi lengkap. Dan informasi tersebut, bisa menjadi media edukasi yang efektif dan efisien untuk konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan.
Keuntungan Ecommerce Bagi Konsumen
Pertama, Memberikan Kemudahan. Kehadiran ecommcerce telah memberikan kemudahan bagi konsumen. Apalagi, bagi konsumen yang tinggal di daerah perkotaan. Dirinya bisa berbelanja dari rumah, tanpa harus keluar rumah bertemu dengan penjualnya.Kedua, Harga Kompetitif. Harga yang ditawarkan oleh pedagang di toko online yang telah menggunakan sistem ecommerce, biasanya akan menawarkan harga yang lebih murah. Murahnya harga, karena ada beberapa biaya yang telah dipangkas.
Ketiga, Memberikan Perbandingan Harga. Dalam sistem ecommerce, konsumen bisa membandingkan harga di satu toko online, dengan toko online lainnya. Sehingga, konsumen akan memilih di toko online yang lebih murah.
Keempat, Informasi Produk dan Jasa Lengkap. Produk dan jasa yang dipasarkan menggunakan sistem ecommerce, akan dilengkapi dengan informasi yang lengkap. Informasi tersebut, sebagai salah satu cara mengenalkan produk dan jasa ke konsumen.
Kelima, Jangkauan 24 Jam. Konsumen bisa memesan produk dan jasa dalam waktu 24 jam. Karena, ecommerce tidak mengenal waktu, tempat, dan situasi. Sehingga, konsumen bisa kapan saja memesan produk dan jasa yang ada.
Keenam, Proses Distribusi Cepat. Walaupun sistem ecommerce memiliki jarak yang berjauhan antara pedagang dan konsumen. Pedagang tetap memberikan jasa distribusi yang cepat. Tentu, kecepatan distribusi, akan disesuaikan dengan permintaan konsumen. Biasanya, pilihannya ada yang besok sampai, 3 hari sampai, bahkan seminggu sampai.
Kekurangan Ecommerce Bagi Penjual
Pertama, Sistem Rentan Diserang. Jika sistem ecommerce yang dimiliki tidak kuat, maka siap-siap atas serangan sistem dari berbagai macam arah. Karena, akan banyak peretas, entah sengaja ataupun tak sengaja yang merusak sistem yang dimiliki.Kedua, Persaingan Kurang Sehat. Persaingan yang tidak sehat, bisa saja dari penyerangan sistem oleh pesaing. Dan bisa juga dalam bentuk harga yang diberikan oleh produsen lain.
Ketiga, Kecanggihan Teknologi. Kecanggihan teknologi akan menentukan sistem ecommerce yang dimiliki. Karena, bila tidak cangggih akan cepat diretas, baik oleh pesaing ataupun oleh pihak-pihak lain yang usil.
Kekurangan Ecommerce Bagi Konsumen
Pertama, Biaya Internet. Seorang konsumen yang akan mengakses masuk ke sistem ecommerce harus menyediakan biaya internet. Karena, tak akan bisa mengakses sistem ecommerce jika tak memiliki biaya internet. Secara otomatis, konsumen harus menyediakan biaya tambahan untuk internet.Kedua, Tergantung Pada Sinyal. Sinyal menjadi masalah krusial bagi orang yang akan mengakes sistem ecommerce. Apalagi, bagi masyarakat pedesaan, yang sinyal internetnya kadang naik turun. Tentu, ini akan menjadi salah satu kendala, bagi konsumen yang hendak mengakses menggunakan sistem ecommcerce.
Ketiga, Keahlian Konsumen. Tidak semua konsumen yang ada di Indonesia memiliki keahlian internet. Maka dari itu, konsumen yang dapat mengakses sistem ecommerce hanyalah orang-orang tertentu. Yang memang sudah tidak kakuh terhadap dunia internet.
Penutup
Setelah kita membaca peluang yang telah dipaparkan, langkah selanjutnya ialah mengambil peluang tersebut. Karena, sayang rasanya kalau membiarkan peluang berlalu begitu saja.Maka dari itu, yuk mari kita gunakan kesempatan yang sudah terang menderang di depan mata. Dengan memanfaatkan sistem ecommerce untuk memasarkan produk dan jasa yang kita miliki.