Mengenal Tipe Konsumen, Agar Dagangan Laris Manis
Blogiztic.net - Penting bagi seorang pedagang, pebisnis, ataupun tenaga marketing, untuk mengenal tipe konsumen. Sehingga dengan mengenal tipe konsumen, akan dengan mudah menggiring calon konsumen menjadi konsumen. Pada akhirnya, terjadi closing yang memuaskan (pembelian).
Artinya, dengan mengenal tipe konsumen, akan membuat kita mudah menjual produk dan jasa yang kita hasilkan. Maka dari itu, mari kita pelajari tipe konsumen yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Setidaknya, ada tiga tipe konsumen yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Biasanya, tipe konsumen seperti ini akan banyak bertanya, untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Mereka bertanya bukan untuk membeli produk atau jasa yang kita pasarkan.
Maka dari itu, jika kita pandai menggiring konsumen tipe ini, niatan awal “tak mau membeli” akan berubah menjadi “membeli” produk dan jasa yang kita pasarkan. Tentu, setelah mengetahui manfaat dan kelebihan yang didapatkan dari produk atau jasa yang kita miliki.
Sebagai seorang pedagang, tentu Anda ingin mengubah status calon konsumen menjadi konsumen. Karena, sayang jika dibiarkan calon konsumen yang sudah ada di depan mata.
Anda pun langsung mengeluarkan beberapa jurus komunikasi bisnis. Mulai mengeluarkan kelebihan produk dan jasa yang dihasilkan. Diskon yang diberikan saat ini. Keterbatasan stok produk dan jasa. Dan lain sebagainya.
“Bapak…! Sayang lho kalau Bapak tidak segera putuskan membeli produk ini. Produk ini adalah produk limited edition (terbatas). Berarti, Bapak merupakan salah satu orang yang beruntung tersebut,” bisa menggiringnya dengan kalimat seperti itu.
“Saya kasih tahu ya Mas…! Mas sangat tepat sekali menanyakan produk ini. Karena, untuk bulan ini, produk yang Mas tanyakan sedang didiskon, beli 2 gratis 1. Atau, beli satu kena diskon 30%. Makanya, segera putuskan beli produk ini,” bisa dengan menggiring seperti itu.
Dan sebenarnya, masih banyak lagi jurus yang dapat dilakukan untuk mengubah status calon konsumen tipe basa-basi menjadi konsumen.
Ingat, walaupun dia memiliki niatan untuk membeli produk dan jasa Anda. Harus tetap berhati-hati dengan tipe konsumen ini. Karena, tipe konsumen ini bisa saja tak jadi beli produk dan jasa yang Anda tawarkan, hanya masalah sepele.
Seperti Anda tak dapat menerangkan kelebihan dan kekurangannya. Anda tak bisa memperagakan fungsi produk dan jasa tersebut.
Maka dari itu, untuk cepat-cepat menggiring tipe konsumen ini, Anda harus benar-benar menguasai produk dan jasa yang Anda tawarkan.
Anda pun berhati-hati terhadap konsumen tersebut. Dengan harapan, sang konsumen segera memutuskan untuk menggunakan jasa konsultasi keuangan yang Anda tawarkan.
“Bapak…! Setelah saya deteksi, Bapak sangat membutuhkan jasa keuangan ini. Ingat Pak…! Sebesar apapun pendapatan yang Bapak miliki, jika tidak dikelola dengan baik dan benar, maka tetap saja akan besar pasak daripada tiang. Nah…! Datangnya Bapak ke tempat ini sudah sangat tepat. Tempat inilah yang bisa membantu menangangi masalah keuangan yang sedang Bapak alami saat ini,” bisa dengan menggiring seperti itu.
“Bapak…! Besar kecil pendapatan itu bukan jadi masalah. Yang jadi masalah ialah pengeluaran yang ada. Nah, setelah dilihat, ada banyak pengeluaran yang tak rasional dalam keuangan Bapak. Maka dari itu, Bapak telah datang ke tempat yang tepat untuk menyelesaikan segala macam problematika keuangan,” bisa seperti itu.
Dan masih banyak lagi bentuk penggiringan calon konsumen menjadi konsumen yang mau beli produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Artinya, tipe konsumen ini ada niatan untuk membeli produk dan jasa Anda. Hanya saja, jika Anda tak mampu menggiring dengan baik dari pertimbangan yang dimiliki, maka potensi untuk membeli produk dan jasa Anda akan hilang begitu saja.
Maka dari itu, Anda harus mampu mengeluarkan jurus-jurus komunikasi bisnis yang baik dan benar. Sehingga, niatan untuk membeli produk dan jasa Anda, benar-benar terjadi.
Beberapa pertanyaan yang diajukan, mulai dari hal yang remeh-temeh hingga hal-hal yang sulit untuk dijawab. Sehingga, Anda pun sedikit kesal padanya.
Nah, agar calon konsumen yang sudah datang ini tak lari kemana-mana, maka cepat-cepatlah giring menjadi konsumen.
“Ibu…! Ibu tak usah banyak pertimbangan. Ibu sudah datang ke kantor yang tepat, agar masalah yang ada di perusahaan Ibu bisa diselesaikan. Nah, jika dalam waktu sebulan pendapatan di kantor Ibu tak meningkat. Ibu tidak usah membayar jasa marketing ke kantor kami, alias gratis,” bisa begitu.
“Jika Ibu masih ragu atas jasa marketing dari kami, Ibu akan kami beri diskon 10%. Tentu, 10% itu kalau sudah ada peningkatan. Dan jika tidak ada peningkatan pendapatan, akan kami gratiskan seluruh jasa yang kami berikan,” atau bisa dengan begitu.
Dan masih banyak lagi bentuk penggiringan, dengan menggunakan komunikasi bisnis yang baik dan benar.
Nah, setelah mengetahui tiga tipe konsumen, mari kita terapkan dalam bisnis ataupun usaha yang kita miliki. Sehingga, pendapatan setiap bulannya akan meningkat super maknyussss….!
Artinya, dengan mengenal tipe konsumen, akan membuat kita mudah menjual produk dan jasa yang kita hasilkan. Maka dari itu, mari kita pelajari tipe konsumen yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Setidaknya, ada tiga tipe konsumen yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
PERTAMA: Tipe Basa-Basi
Konsumen tipe basa-basi, merupakan tipe konsumen yang tidak memiliki niat untuk membeli produk atau jasa yang kita jual. Mereka hanya iseng atau hanya ingin tahu produk dan jasa yang ada.Biasanya, tipe konsumen seperti ini akan banyak bertanya, untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Mereka bertanya bukan untuk membeli produk atau jasa yang kita pasarkan.
Maka dari itu, jika kita pandai menggiring konsumen tipe ini, niatan awal “tak mau membeli” akan berubah menjadi “membeli” produk dan jasa yang kita pasarkan. Tentu, setelah mengetahui manfaat dan kelebihan yang didapatkan dari produk atau jasa yang kita miliki.
Contoh Penerapan
Anda seorang pedagang, tiba-tiba datang seorang konsumen dengan bertanya banyak hal. Setelah Anda deteksi dari beberapa pertanyaan dan perilaku yang ditunjukkan, disimpulkan ia adalah tipe konsumen basa-basi.Sebagai seorang pedagang, tentu Anda ingin mengubah status calon konsumen menjadi konsumen. Karena, sayang jika dibiarkan calon konsumen yang sudah ada di depan mata.
Anda pun langsung mengeluarkan beberapa jurus komunikasi bisnis. Mulai mengeluarkan kelebihan produk dan jasa yang dihasilkan. Diskon yang diberikan saat ini. Keterbatasan stok produk dan jasa. Dan lain sebagainya.
“Bapak…! Sayang lho kalau Bapak tidak segera putuskan membeli produk ini. Produk ini adalah produk limited edition (terbatas). Berarti, Bapak merupakan salah satu orang yang beruntung tersebut,” bisa menggiringnya dengan kalimat seperti itu.
“Saya kasih tahu ya Mas…! Mas sangat tepat sekali menanyakan produk ini. Karena, untuk bulan ini, produk yang Mas tanyakan sedang didiskon, beli 2 gratis 1. Atau, beli satu kena diskon 30%. Makanya, segera putuskan beli produk ini,” bisa dengan menggiring seperti itu.
Dan sebenarnya, masih banyak lagi jurus yang dapat dilakukan untuk mengubah status calon konsumen tipe basa-basi menjadi konsumen.
KEDUA: Tipe Membutuhkan
Tipe konsumen membutuhkan adalah tipe konsumen yang ingin membeli produk dan jasa yang Anda jual. Mereka datang ke toko atau kantor Anda, memang untuk membeli produk dan jasa yang Anda tawarkan.Ingat, walaupun dia memiliki niatan untuk membeli produk dan jasa Anda. Harus tetap berhati-hati dengan tipe konsumen ini. Karena, tipe konsumen ini bisa saja tak jadi beli produk dan jasa yang Anda tawarkan, hanya masalah sepele.
Seperti Anda tak dapat menerangkan kelebihan dan kekurangannya. Anda tak bisa memperagakan fungsi produk dan jasa tersebut.
Maka dari itu, untuk cepat-cepat menggiring tipe konsumen ini, Anda harus benar-benar menguasai produk dan jasa yang Anda tawarkan.
Contoh Penerapan
Suatu hari datang seorang calon konsumen ke kantor Anda, yang menyediakan jasa konsultasi keuangan. Anda pun dapat mendeteksi dengan cepat, bahwa tipe konsumen tersebut adalah tipe konsumen membutuhkan.Anda pun berhati-hati terhadap konsumen tersebut. Dengan harapan, sang konsumen segera memutuskan untuk menggunakan jasa konsultasi keuangan yang Anda tawarkan.
“Bapak…! Setelah saya deteksi, Bapak sangat membutuhkan jasa keuangan ini. Ingat Pak…! Sebesar apapun pendapatan yang Bapak miliki, jika tidak dikelola dengan baik dan benar, maka tetap saja akan besar pasak daripada tiang. Nah…! Datangnya Bapak ke tempat ini sudah sangat tepat. Tempat inilah yang bisa membantu menangangi masalah keuangan yang sedang Bapak alami saat ini,” bisa dengan menggiring seperti itu.
“Bapak…! Besar kecil pendapatan itu bukan jadi masalah. Yang jadi masalah ialah pengeluaran yang ada. Nah, setelah dilihat, ada banyak pengeluaran yang tak rasional dalam keuangan Bapak. Maka dari itu, Bapak telah datang ke tempat yang tepat untuk menyelesaikan segala macam problematika keuangan,” bisa seperti itu.
Dan masih banyak lagi bentuk penggiringan calon konsumen menjadi konsumen yang mau beli produk atau jasa yang Anda tawarkan.
KETIGA: Tipe Penuh Pertimbangan
Konsumen penuh pertimbangan adalah tipe konsumen yang selalu mengedepankan pertimbangan dalam membeli suatu produk dan jasa. Tipe konsumen ini memiliki niat membeli, hanya saja lebih mengedepankan berbagai macam pertimbangan dalam membelinya.Artinya, tipe konsumen ini ada niatan untuk membeli produk dan jasa Anda. Hanya saja, jika Anda tak mampu menggiring dengan baik dari pertimbangan yang dimiliki, maka potensi untuk membeli produk dan jasa Anda akan hilang begitu saja.
Maka dari itu, Anda harus mampu mengeluarkan jurus-jurus komunikasi bisnis yang baik dan benar. Sehingga, niatan untuk membeli produk dan jasa Anda, benar-benar terjadi.
Contoh Penerapan
Di pagi hari, awal membuka kantor, tiba-tiba datang seorang calon konsumen. Calon konsumen tersebut bertanya berbagai macam hal tentang marketing di kantor Anda. Karena, kantor Anda memang menyediakan jasa marketing.Beberapa pertanyaan yang diajukan, mulai dari hal yang remeh-temeh hingga hal-hal yang sulit untuk dijawab. Sehingga, Anda pun sedikit kesal padanya.
Nah, agar calon konsumen yang sudah datang ini tak lari kemana-mana, maka cepat-cepatlah giring menjadi konsumen.
“Ibu…! Ibu tak usah banyak pertimbangan. Ibu sudah datang ke kantor yang tepat, agar masalah yang ada di perusahaan Ibu bisa diselesaikan. Nah, jika dalam waktu sebulan pendapatan di kantor Ibu tak meningkat. Ibu tidak usah membayar jasa marketing ke kantor kami, alias gratis,” bisa begitu.
“Jika Ibu masih ragu atas jasa marketing dari kami, Ibu akan kami beri diskon 10%. Tentu, 10% itu kalau sudah ada peningkatan. Dan jika tidak ada peningkatan pendapatan, akan kami gratiskan seluruh jasa yang kami berikan,” atau bisa dengan begitu.
Dan masih banyak lagi bentuk penggiringan, dengan menggunakan komunikasi bisnis yang baik dan benar.
Kesimpulan
Kita sebagai pedagang, pebisnis, ataupun tenaga marketing harus bisa mendeteksi dengan cepat tipe konsumen. Sehingga, dengan mendeteksi di awal, akan mudah menggunakan teknik pengiringan dengan komunikasi bisnis yang tepat.Nah, setelah mengetahui tiga tipe konsumen, mari kita terapkan dalam bisnis ataupun usaha yang kita miliki. Sehingga, pendapatan setiap bulannya akan meningkat super maknyussss….!