Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kesalahan Promosi Melalui WA Berujung Customer Feedback

WA (Whatsapp Messenger) saat ini, bukan hanya menjadi media komunikasi yang cukup baik. Akan tetapi, kehadiran WA mulai digunakan sebagai salah satu media promosi cukup ampuh.

Kesalahan Promosi Melalui WA

Karena, seorang produsen atau pebisnis tinggal mengetik isi penawaran produk atau jasa yang dimiliki, kemudian membagi ke seluruh kontak yang ada di HP. Dan semua kontak yang ada, akan terkirimi promosi yang kita tulis.

Simpel kan…?

Tapi tau gak, apa kira-kira respon orang-orang yang akan menerima share tentang produk dan jasa yang kita miliki. Apakah mereka akan merespon positif, atau malah merespon negatif.

Pasti, Anda sudah tau jawabannya…!


Respon Umum dari Promosi WA

Mau tau gak, apa respon seseorang ketika kita mengirimkan promosi produk atau jasa melalui pesan shared. Jawabannya sangat sederhana, ORANG MERASA JENGKEL atas pesan yang dikirimkan.

Ibaratnya, kalian ini adalah orang kaya. Kemudian datang ke sebuah pesta. Dan di dalam pesta tersebut, ada seorang wanita super cuuaaantikkkk. Kemudian, kalian menghampiri wanita tersebut. Kemudian, dengan gagah berani dan percaya diri, lalu berkata padanya, “MAUKAH ENGKAU MENIKAH DENGANKU”.

Wanita tersebut bukan menjawab dengan perkataan “Iya” atau “Tidak”, akan tetapi dia langsung melayangkan tamparan ke muda Anda. Dengan sebuah umpatan, “LU KURANG AJAR YA…! PUNYA MULUT GAK DISEKOLAHINNN…!”.

Apa yang dilakukan oleh wanita itu dalam istilah marketing, disebut dengan “Customer Feedback”. Artinya, seseorang akan menolak secara langsung, atas apa yang kita tawarkan, ketika penawaran yang kita lakukan tak diinginkan, dan tak sesuai dengan keinginan si konsumen. Atau bisa jadi, karena si konsumen merasa telah dilecehkan atas penawaran yang diberikan padanya.

Berbeda halnya, ketika Anda datang ke sebuah pesta. Lalu, ada seorang cewek super cantik. Anda  merapikan diri mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki, sehingga Anda nampak sangat ganteng. Setelah itu, pura-pura membawa air, karena dari jauh Anda melihat cewek tersebut sedang mencari air minum. Lalu, Anda menuangkan air yang sedang dicarinya, ke gelas yang ada di tangan si cewek.

Setelah itu, Anda ajak kenalan, ngobrol ngalor-ngidul, hingga pesta selesai. Dan di ujung pesta, Anda tak lupa mengantarkan hingga cewek tersebut masuk ke dalam mobilnya. Tak lupa pula, Anda meminta nomornya, dan Anda pun memberikan nomor telepon padanya.

Anda pun melakukan pendekatan, dengan saling menceritakan masa lalu dan keinginannya di masa yang akan datang melalui telepon. Dan, tepat satu bulan selama perkenalan. Anda pun mulai memantapkan niat untuk mengutarakan tujuan Anda.

Lalu, Anda mengutarakan niat Anda, “Saya ini orang kaya, tidak sombong, rajin menabung, dan belum memiliki pasangan. Maukah kamu menikah denganku…!”

Pasti si cewek akan langsung mejawab, “AKU, MAU BANGEEETTTT….!”

Dalam metode marketing, hal tersebut dikenal dengan istilah “Public Relation”. Yaitu, salah satu metode marketing, yang lebih mengedepankan hubungan personal, antara produsen dengan konsumen.

Lantas, apa kaitannya dengan promosi melalui BBM (Blackberry Messenger)?

Sangatlah berkaitan, bagi Anda yang hendak mempromosikan produk atau jasa yang dimiliki, sebaiknya menggunakan pendekatan “Public Relation” terlebih dahulu. Hal tersebut, untuk menghindari diri, dari adanya “Customer Feedback”.

Promosi Melalui WA share Sangat Tak Sopan

Satu hal yang harus kita ketahui bersama, bahwa promosi WA merupakan salah satu prilaku yang kurang sopan. Karena, pengirim berbagi pesan tidak jelas, kepada siapa yang akan dituju dari pesan tersebut.

Sama halnya, Anda mengirim undangan pernikahan. Dalam undangan tersebut, ditujukan kepada seluruh keluarga yang ada di RT 1, yang ditulis di secarik undangan.

Pertanyaannya, apakah seluruh keluarga yang ada di RT 1 akan hadir keundangan pernikahan Anda? Jawabannya sangat simpel, tidak akan hadir. Paling yang hadir Ketua RT. Itupun, karena tak enak pada diri Anda, yang telah memberikan undangan.

Berbeda halnya, ketika Anda menuliskan undangan satu persatu kepada seluruh keluarga yang ada di RT 1. Umpamanya, di RT 1 ada 50 keluarga. Anda kirimkan 50 keluarga tersebut satu persatu undangan. Dengan tujuan dan nama yang jelas, yang tertera di atas alamat undangan.

Apakah mereka akan hadir. Tentu, untuk mengharapkan kehadiran 100% tidak akan mungkin. Namun, jika sekitar 75%-95%, bisa dipastikan mereka akan hadir.

Begitu juga dengan promosi melalui WA, mereka akan langsung mengabaikan pesan yang dikirim. Karena, dalam pesan shared, tidak jelas siapa objek yang akan dituju.

Gunakan Japri

Setelah mengetahui kalau shared wa kurang baik. Pasti, kita langsung beranggapan bahwa, percuma dong memiliki WA (Whatapps Messenger), tapi tak bisa digunakan untuk shared message. Padahal, fasilitas tersebut sangat membantu dalam hal promosi.

Tenang saja, dengan saya melarang ini untuk promosi produk ataupun jasa yang kita hasilkan, bukan berarti tidak boleh menggunakan WA untuk promosi. Akan tetapi, ada cara  yang lebih elok dan elegan, ketika hendak mempromosikan produk atau jasa yang kita miliki.

Salah satu cara ialah dengan Japri (jaringan pribadi). Karena, dengan Japri seseorang akan merasa lebih dihargai, ketimbang menggunakan Broadcast. Dan dengan Japri (jaringan pribadi), seorang calon konsumen juga bisa langsung menanyakan kepada diri Anda. Sehingga, untuk menggiring calon konsumen menjadi konsumen, akan lebih mudah dan gampang.

Japri, jika dipandang menggunakan kaca mata marketing, lebih dikenal dengan istilah “Public Relation”. Maka Dari itu, japri sangat pas bagi Anda yang ingin mempromosikan melalui WA.

Tawarkan ke Konsumen Potensial

Selain japri, ada hal lain yang dapat kita gunakan dari aplikasi WA, yaitu dengan mencari kontak konsumen yang menurut kita cukup potensial untuk membeli produk atau jasa kita.

Maksudnya ialah, seluruh kontak WA yang ada di HP kita, pasti ada satu atau dua orang yang menurut pandangan kita, memang mengkonsumsi produk atau jasa yang kita miliki.

Contoh, saya memiliki kontak teman di WA saya sebanyak 500 teman. Saya sendiri, umpamanya agen travel yang sering mengadakan trip ke pulau seribu. Nah, dari 500 kontak WA, pasti ada satu atau dua orang, atau bahkan lebih, yang sangat menyukai traveling.

Maka, kita langsung tawarkan jasa trip yang kita adakan di bulan yang telah terjadwal. Pasti, mereka yang senang terhadap traveling akan tergiur untuk mengikuti trip saya. Dan, untuk lebih menarik, berikanlah paket-paket dengan tambahan bonus yang menarik, bila jumlah kwota yang ikut melebihi target.

Pastikan, bahwa kontak yang merupakan konsumen potensial, agar mau mengajak teman-teman se-geng-annya. Karena, biasanya mereka akan memiliki geng atau kelompok, yang sama-sama penyuka traveling.

Nah, ini hanya contoh dari jasa yang dijual berupa traveling. Dan untuk yang lainnya, tinggal menyesuaikan saja. Umpamanya kaos, kemeja, topi, dan lain sebagainya. Dengan mengontak nomor potensial, akan membuat produk dan jasa yang ditawarkan melalui WA, akan lebih tepat sasaran.

Promosi Melalui Grup

Sesekali, boleh lah melakukan promosi melalui grup yang ada di WA yang kita miliki. Tapi ingat ya, sesekali saja. Bukan setiap hari yaa…! Umpamanya, seminggu sekali.

Mengapa harus sesekali? Karena, kalau terlalu sering, orang akan bosan. Bukannya akan mendapat konsumen yang baik, malahan akan mendapatkan Customer Feedback, atau penolakan langsung yang teramat pedas dari calon konsumen.

Kalau Anda memang ingin mempromosikan melalui suatu grup, ingat tujuan dari promosi yang kita tulis harus jelas. Sebagai contoh, dari promosi penjualan kaos oblong “Selamat Siang…! Sebelumnya mohon maaf kepada seluruh Anggota grup ini. Saya, Arip Handoko, produsen kaos oblong, hendak menawarkan beberapa kaos kepada seluruh anggota grup ini, dengan kriteria, antara lain: Polos lengan pendek Rp 50 ribu, polos lengan panjang Rp 75 ribu, dan polos berkerah Rp 100. Demikianlah, jika ada yang berkenan, japri aja by WA  ke nomor: 8888888888”.

Itu hanya contoh saja. Hal terpenting ialah, ungkapan permohonan maaf kepada seluruh penghuni grup tersebut. Sehingga, para penghuni grup tidak merasa jengkel dan lain sebagainya.

Baiklah saudara-saudara sekaliann…! Tetap semangat, dan positif-thingking. Dan semoga, apa yang kita promosikan melalui Whatapps, akan memiliki hasil yang cukup cesplenggg…!