Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memahami Perubahan Entrepreneur ke Technopreneur

Perkembangan ilmu pengetahuan, telah melahirkan teknologi baru. Orang yang tak mengikuti teknologi, akan ditinggalkan oleh jaman. Karena, informasi yang ada saat ini, ditransformasikan melalui teknologi.


Pun begitu juga dengan dunia usaha, yang dulunya orang mengenal istilah entrepreneur, kini telah berubah menjadi technopreneur.

Maka dari itu, pebisnis yang masih berpandangan sebagai entrepreneur, pasti akan ditinggalkan oleh pebisnis yang sudah memiliki pemikiran technopreneur.

Memahami Perubahan Entrepreneur ke Technopreneur

Pengertian Entrepreneur dan Technopreneur

Sebelum kita melangkah lebih jauh, ada baiknya kita cari tahu terlebih dahulu pengertian entrepreneur dan tecnopreneur.

Entrepreneur merupakan seseorang yang memiliki aktivitas sebagai seorang wirausaha atau pebisnis. Untuk skala, ada yang berskala kecil, menengah, ataupun besar. Dan bentuknya, ada yang berbentuk produk, dan ada pula yang berbentuk jasa.

Sedangkan technopreneur ialah penggabungan dari dua suku kata, yaitu teknologi dan entrepreneur. Artinya, seorang pengusaha yang menggunakan teknologi untuk mengembangkan usahanya.

Menyadari Dinamika Perubahan

Bagi seorang pengusaha, harus menyadari dinamika perubahan yang terjadi. Di mana, perubahan pasti akan terjadi di dunia ini.

Apalagi bila dikaitkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, yang setiap saat mengalami kemajuan. Tentu akan berdampak pada perubahan di segala lini kehidupan.

Dulu, orang ingin berbelanja harus pergi ke pasar. Sekarang, orang ingin berbelanja hanya tinggal mengambil gadget/HP, dan mencari dengan jempol tangan produk atau jasa yang kita inginkan.

Memang, tempat belanja orang dulu dengan sekarang juga sama, yaitu pasar. Namun, pasar orang dulu identik dengan suatu tempat. Dan orang sekarang, lebih identik dengan marketplace.

Nah, perubahan seperti itu, harus segera disadari oleh pengusaha. Bagi pengusaha yang tak mau menyadari dinamika perubahan. Maka bersiap-siap untuk ditinggalkan oleh konsumennya.

Oleh karena itu, pengusaha harus mulai berubah dari konsep entrepreneur menjadi technopreneur. Adanya perubahan tersebut, berarti pengusaha telah mengikuti dinamika perubahan pasar.

Peluang Technopreneur

Digital technopreneur saat ini memiliki peluang yang cukup besar. Karena, untuk menjadi technopreneur, tidak membutuhkan modal besar.

Yang kita butuhkan hanya modal teknologi, seperti smartphoe atau hp android, leptop, dan ilmu pengetahuan. Adapun produk dan jasa yang akan kita tawarkan, kita bisa memproduksi sendiri.

Jika pun kita tak memiliki keahlian untuk memproduksi sendiri, kita bisa membeli secara grosir. Atau bahkan, kita bisa memasarkan produk dan jasa orang lain. Yang intinya, kita akan mendapatkan fee dari setiap produk yang berhasil kita jual.

Hanya saja, bagi kita yang sedikit gaptek, memang untuk menjadi technopreneur agak sedikit kesulitan. Namun, jangan khawatir. Banyak jalan menuju kesuksesan untuk menjadi technopreneur handal.

Memulai Technopreneur Bagi Yang Gaptek

Pertama, beli buku. Bagi Anda yang memiliki kemampuan analisa yang cukup tajam dan bisa belajar secara otodidak, maka membeli buku merupakan salah satu cara menjadi technopreneur.

Artinya, setelah buku dibeli, kita pelajari secara otodidak. Hingga kita benar-benar mengerti akan materi yang ada di buku tersebut. Kemudian langsung kita praktikkan.

Kedua, ikut seminar atau workshop. Saat ini, banyak seminar atau workshop yang diadakan mengenai bagaimana kita menjadi technopreneur.

Jika Anda tertarik, carilah seminar atau workshop yang memiliki paket sekaligus untuk dibuatkan toko online, dan juga cara mengendalikan toko online-nya. Serta, bagaimana cara memasarkannya.

Ketiga, cari mentor. Maksud dari mentor di sini ialah, bisa mentor yang professional, tentu bagi Anda yang memiliki cukup uang untuk membayar.

Dan bisa juga, mentor dari kawan-kawan kita sendiri, yang memang mengerti di bidang perdagangan digital. Atau bahkan, kita bisa cari mentor dengan bergabung ke komunitas. Itung-itung nambah networking, sekaligus menyerap ilmu dari para senior.

Keempat, beli hosting dan domain. Gampangnya, hosting dan domain ialah, sebuah nama atau alamat untuk mengunjungi suatu website. Umpamanya, strategikeuangan.com.

Nah, untuk membeli domain dan hosting, kita bisa menggunakan jasa pembuat website. Agar, dia yang membelikannya. Sedangkan harganya, akan bervariasi. Sesuai dengan kebutuhan. Biasanya, jasa pembuat website yang akan memberikan penjelasan secara lengkap.

Apa Saja Yang Bisa Dipasarkan

Jika yang ditanya, apa saja yang bisa dipasarkan atau bisa dijual? Maka, saya mengklasifikasikan menjadi dua hal yang bisa dipasarkan atau dijual di toko online.

Pertama, memasarkan produk. Banyak produk yang bisa kita pasarkan, mulai dari makanan, hasil pertanian, pakaian, asesoris, cendramata, alat-alat kecantikan, minuman, dan lain sebagainya.

Kedua, memasarkan jasa. Banyak jasa yang bisa kita pasarkan ke konsumen secara online. Mulai dari jasa pijat, jasa kencantikan, jasa bersih-bersih rumah, jasa reparasi rumah, dan lain sebagainya.

Intinya, kita harus paham terhadap produk atau jasa yang akan kita pasarkan di toko online kita. Karena, konsumen biasanya akan menanyakan secara detail produk atau jasa yang kita miliki.

Jika kita tidak paham kala ditanya, maka bisa dipastikan konsumen akan enggan untuk membeli produk atau jasa yang kita tawarkan secara online.

Penutup

Seorang pengusaha, harus jeli dalam mendeteksi dinamika perubahan. Karena, perubahan dalam kehidupa kita, pasti akan terjadi.

Bagi yang tidak siap terhadap dinamikan perubahan, tentu akan ditinggalkan oleh jaman. Karena jaman akan terus bergulir dari waktu ke waktu.

Selamat menikmati perubahan. Dan semoga, kita akan menjadi orang-orang yang siap mengikuti derasnya arus perubahaan yang ada pada saat ini.