Manajemen Keuangan Yang Baik Bagi UMKM
Banyak faktor yg menentukan berhasil atau gagalnya sebuah bisnis. Salah satunya mengetahui “sehat” atau “sakitnya” kondisi keuangan usaha kita. Untuk mengaturnya, kita harus paham soal manajemen keuangan.
Manajemen keuangan bukan cukup persoalan modal dan uang kas. Lebih dari itu. Manajemen keuangan menyangkut segala kegiatan soal perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan anggaran milik organisasi atau perusahaan.
Banyak usaha mikro kecil menengah (UMKM) yg bangkrut, akibat salah urus manajemen keuangan. Meski sederhana, UMKM perlu mempraktikkan manajemen keuangan ini untuk kelancaran usaha.
Apa saja dasar-dasar manajemen keuangan yg wajib diterapkan bagi pelaku UMKM? Berikut rangkumannya.
Arus kas
Arus kas membantu Anda melihat pengelolaan pengeluaran dan pendapatan dari usaha Anda. Arus kas ini dipengaruhi juga oleh masalah utang piutang usaha Anda. Perhatikan cara usaha Anda memutar arus kas. Sebisa mungkin, termin penjualan kredit sama dgn pembelian kredit. Anda pun wajib menekan jumlah persediaan, supaya tetap dapat memenuhi order, tapi tak membebani keuangan. Laporan arus kas perlu dibuat, untuk mencatat transaksi masuk dan keluarnya keuangan Anda.
Pisahkan uang usaha dan uang pribadi
Manajemen keuangan selanjutnya yg perlu Anda perhatikan adalah disiplin untuk memisahkan uang pribadi dan uang usaha. Kesalahan mendasar pelaku UKM yg terjadi adalah kerap mencampur uang pribadi dan uang hasil usaha. Akibatnya, mereka tak tahu mana pengeluaran pribadi mana pengeluaran usaha. Anda pelu membuat dua rekening. Satu rekening usaha, satu lagi rekening pribadi. Jika usaha Anda patungan, Anda dapat menggunakan rekening bersama atas nama Anda atau rekan Anda.
Tetap awasi harta, utang, dan modal
Anda perlu membuat laporan sederhana yg berisi laporan berapa utang yg Anda tanggung, berapa aset yg Anda miliki, dan berapa modal usaha. Cek laporan ini setiap tiga bulan sekali. Dari sini, Anda dapat tahu ketersediaan barang, dan posisi utang yg telah Anda ambil. Intinya, Anda harus memiliki administrasi yg baik untuk mengontrol semua itu. Jangan sampai Anda terjebak utang, karena laporan soal masalah-masalah tadi tak tercatat dgn baik.
Cek keuntungan dan kerugian
Kemudian, dalam manajemen keuangan, Anda harus rajin melihat keuntungan dan kerugian usaha. Buat laporan sederhana labar rugi. Laporan ini sebaiknya dibuat sebulan sekali, berisi biaya yg harus dikeluarkan dan pendapatan yg masuk. Dengan membuat laporan ini, Anda terhindar dari mengambil keputusan yg salah dalam menjalankan usaha.
Siapkan anggaran darurat
Dana darurat penting juga Anda pikirkan. Dalam usaha, sesuatu yg tak diinginkan dapat saja terjadi sewaktu-waktu. Misalnya, order usaha sedang sangat sunyi, karyawan Anda ada yg kecelakaan, atau ada konsumen yg protes karena barang yg Anda jual cacat. Dana darurat diperlukan untuk mengantisipasi itu semua. Anda membutuhkan anggaran darurat, setidaknya untuk satu tahun penuh.
Ekspansi jika untung
Manajemen keuangan yg terkahir adalah menyiapkan ekspansi bisnis jika memperoleh keuntungan besar. Sisihkan keuntungan usaha Anda untuk mengembangkannya menjadi usaha yg lebih besar. Selain menjaga kelangsungan usaha, Anda dapat mendorong usaha Anda itu ke bidang-bidang lain yg memiliki prospek cerah. Ekspansi ini memerlukan persiapan ekstra dan matang. Jangan sampai Anda salah perhitungan dalam berekspansi. Perhatikan keuntungan usaha Anda dan perhatikan pula bidang investasi lain yg ingin Anda incar.
Berbisnis bukan cukup soal strategi, pilihan bisnis, promosi, dan popularitas bisnis Anda saja. Berbisnis perlu memikirkan soal manajemen keuangan. Manajemen keuangan yg baik, akan menentukan kesuksesan bisnis Anda. Sebaliknya, manajemen keuangan yg buruk, mengantarkan bisnis Anda ke jurang kehancuran