Budidaya Tanaman Jewawut Secara Organik
Blogiztic.net – Tanaman jawawut merupakan salah satu tanaman yang dapat beradaptasi dengan baik pada curah hujan rendah hingga kekeringan, akan tetapi tanaman jewawut atau sekoi tidak tahan terhadap kekeringan yang panjang dan tidak tahan terhadap genangan air.
Oleh karena itu petani biasa membudidayakan tanaman jawawut dengan menanam padi gogo sebagai tanaman tumpang sari pada musim tanam yaitu pada bulan februari hingga juni.
Cara Budidaya Tanaman Jawawut Secara Organik
Berikut ini berbagai hal yang diperlukan dalam budidaya tanaman jawawut secara organik :
Syarat Tumbuh
Tanaman jawawut lebih optimal apabila dibudidayakan pada curah hujan yang kurang dari 125 mm, dengan ketinggian mencapai 2000 meter di atas permukaan laut.
Lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman jawawut adalah jenis lahan subur serta berbagai jenis tanah lainnya mulai dari tanah berpasir hingga tanah liat yang padat.
Tanaman jawawat akan tetap tumbuh meskipun dibudidayakan pada tanah yang memiliki sedikit kandungan unsur hara.
Pemilihan Benih
Tanaman jawawut dapat dikembangbiakkan dengan menggunakan benih atau biji, yaitu dilakukan dengan menaburkan atau memasukkan ke dalam lubang dengan benih yang dibutuhkan berkisar antara 8 hingga 10 kg per hektar.
Benih jawawut yang berukuran besar termasuk ke dalam jenis pear millet atau Pennisetum glaucum. Sedangkan benih jawawut yang berukuran kecil merupakan jawawut yang berjenis Panicum miliaceum.
Persiapan Lahan
Dalam budidayanya, tanaman jawawut tidak membutuhkan jenis tanah khusus. Oleh karena itu dalam pengolahan lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman jawawut dapat dibagi menjadi 3 jenis sesuai dengan kondisi lahan diantaranya :
- Lahan baru : lahan jenis ini perlu dilakukan pembersihan dari gulma, dan selanjutnya dilakukan pembajakan pada lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman jawawut hingga lahan menjadi gembur agar perakaran pada tanaman jawawut menjadi lebih mudah berkembang.
- Lahan dengan kesuburan cukup baik : dapat dilakukan dengan membersihkan lahan dari gulma dan selanjutnya dengan membajak sedikitbagian dari tanah yang subur untuk mencegah tanah yang mengandung banyak humus tidak ikut tertanam lagi.
- Lahan dengan kesuburan yang baik : pada lahan jenis ini tidak diperlukan olah tanah.
Tanah yang sudah disiapkan selanjutnya dapat dibuat guludan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan yang akan ditanami oleh tanaman jawawut.
Guludan dibuat dengan tujuan untuk memperbaiki drainase dan untuk mencegah air yang menggenang pada lahan budidaya tanaman jawawut.
Penanaman
Benih tanaman jawawut dapat langsung ditanam pada tanah dengan jumlah benih sebanyak satu jumput. Masing-masing tanaman ditanam dengan jarak 70 x 25 cm atau 75 x 25 cm pada lahan seluas 2 x 3 meter.
Pemberian Pupuk
Untuk mendapatkan hasil panen tanaman jawawut yang maksimal, pupuk yang digunakan yaitu pupuk urea, TSP serta KCl.
Pengairan
Untuk membantu pertumbuhan tanaman jawawut dibutuhkan pengairan yang cukup. Dalam satu hari sebaiknya dilakukan penyirama sebanyak 2 kali agar tanaman jawawut tidak mengalami kekeringan.
Pemanenan
Tanaman jawawut yang siap dipanen ditandai dengan biji yang sudah keras dan bernas, daun bagian atas yang mulai menguning bahkan menjadi kering dan tanaman jawawut sudah berumur 3 hingga 4 bulan.
Pemanenan tanaman jawawut dapat dilakukan dengan cara memotong pangkal tangkai atau malai buah jawawut.
Tangkai dipotong dengan panjang 15 hingga 25 cm. Pemanenan tanaman jawawut dapat dilakukan pada siang hari dan pada hari yang cerah.