Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budidaya Pisang Secara Organik

Blogiztic.net – Wah, wah, sekarang ini banyak sekali tanaman-tanaman yang ditumbuhkan dengan cara non-organik ya. Anda sekalian tahu kan yang disebut dengan penanaman non-organik?

Budidaya Pisang Secara Organik

Itu lho, proses budidaya tanaman yang menggunakan zat-zat kimia pada tanaman tersebut. Hal ini sering digunakan untuk mempermudah dalam menangkal serangan hama dan hasil buah yang lebih bagus, tetapi penanaman ini sangat berbahaya untuk manusia yang menikmati hasil produksi tanaman itu sendiri.

Tanaman Pisang pun tidak luput dari sistem penanaman ini lho. Untuk itu, sekarang marilah kita pelajari budidaya Pisang secara organik yuk!

Dengan proses budidaya Pisang secara organik, kita dapat menghindari serangan-serangan penyakit yang seperti busuk akar yang dapat mencapai jantung Pisang.

Cara Budidaya Pisang Secara Organik

Tentunya dengan cara ini, walaupun lebih melelahkan, akan dapat meningkatkan kualitas serta harga jual buah Pisang. Pertama-tama, kita harus memperhatikan 6 hal yang sangat penting dalam budidaya organik, yaitu:
  1. Lihatlah Kondisi Tanah Lokasi Penanaman.
  2. Lakukan Pengolahan Tanah serta Persiapan Lubang Tanam.
  3. Memilah Bibit Unggul.
  4. Penanaman yang Baik.
  5. Melindungi dari Gulma.
  6. Proses Pemanenan.

Lihatlah Kondisi Tanah Lokasi Penanaman

Poin pertama sangatlah penting karena tanpa kondisi tanah yang baik dan terawat, tanaman apapun yang ditanam tidak akan tumbuh dengan hasil buah yang optimal.

Agar Pisang dapat berproduksi dengan bagus, diperlukan kondisi lingkungan beriklim tropis dan kelembapan udara serta sinar matahari yang cukup.

Walaupun Pisang memiliki ketahanan hidup sangat tinggi, bukan berarti kualitas yang dihasilkan akan sama. Perlunya tanah untuk disiram setiap hari akan dapat menjaga kualitas Pisang terutama saat curah hujan sangat minim.

Lakukan Pengolahan Tanah serta Persiapan Lubang Tanam

Pengolahan tanah juga tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan poin pertama. Petani harus tetap menjaga tanah untuk tetap subur atau sehat agar hasil produksi tanaman yang di tempat tersebut maksimal.

Cara-cara seperti penggunaan pupuk kimia sangat tidak disarankan karena dapat menghilangkan unsur hara yang ada di dalam tanah. Tentunya, cara paling efektif adalah cara yang paling tradisional yaitu membajak.

Teknik pembajakan dapat dilakukan dengan menggunakan sapi atau traktor. Setelahnya diharapkan untuk menunggu tanah tersebut kering sekitar 10 – 15 jam terkena matahari.

Kondisi pH tanah juga harus dijaga, oleh karena itu, setelah tanah kering, perlu untuk diberikan dolomite (dikenal sebagai kapur pertanian) dengan tujuan menetralkan pH tanah. Proses penaburan juga diperlukan untuk memberikan pupuk Hayati agar tanah dapat lebih sehat.

Untuk lubang tanam pohon Pisang juga harus diperhatikan. Idealnya, jarak antar pohon adalah sekitar 4 – 6 meter arah utara-selatan, dan 3 – 5 meter arah timur-barat.

Sedangkan kedalaman lubang sekitar 1 x 1 x 1 dalam satuan meter. Perlu diingat bahwa untuk tidak langsung menggunakan lubang tersebut setelah pembuatan, keringkanlah terlebih dahulu dengan waktu 15 – 30 hari terkena sinar matahari, setelahnya, dasar lubang perlu diberikan dolomite takaran 5 – 10 kg/lubang.

Memilah Bibit Unggul

Pemilihan bibit juga sangat penting karena dengan tanah yang bagus pun, jika bibit yang digunakan tidak berkualitas, hasilnya juga tidak maksimal. Pilihlah tunas pisang dari induk yang benar-benar sehat dan berkualitas bagus, kemudian belahlah bonggol yang sehat menjadi bagian-bagian kecil.

Lalu tatalah bagian kecil tersebut  di atas tumpukan jerami kering dengan tebal antara 30 – 50 cm dan ditimbun lagi dengan jerami kering dengan ketebalan 10 – 20 cm. Lakukan di tempat yang teduh.

Penanaman yang Baik

Waktu paling baik dalam menanam Pisang adalah di awal musim penghujan. Hal ini untuk mempermudah proses penyiraman sehingga tidak perlu terlalu sering karena sudah terkena hujan.

Bibit pisang ditanam dengan ketinggian 70 – 100 cm dan bagian yang tertanam berkisar 30 cm agar Pisang dapat berdiri tegak dan tidak mudah tumbang.

Melindungi dari Gulma

Setelah melakukan proses tersebut, hanya perlu menunggu waktu agar Pisang dapat tumbuh. Tetapi bukan berarti anda hanya perlu diam saja. Selalu ada pengganggu dalam proses pertumbuhan tersebut seperti gulma.

Gulma ini dapat dikendalikan dengan menyiangi-nya yang kemudian dibunuh pada saat tanah sekitar bonggol pisang mulai rata. Cara ini tergolong bagus karena selain memberantas gulma, anda dapat juga memperbaiki pernapasan akar tanaman.

Proses Pemanenan

Pada saat memanen, anda memerlukan sak atau karung untuk membungkus buah Pisang saat muda agar warna kulit Pisang dapat lebih mulus serta menghindari serangan lalat buah. Batang Pisang juga dapat anda gunakan sebagai makanan ternak anda seperti sapi, kambing, dan domba.

Bagaimana? Menyulitkan kah? Tapi tidak udah khawatir deh. Dijamin kualitasnya serta keuntungannya jauh lebih besar daripada penanaman non-organik!