Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budidaya Tanaman Gandum Secara Organik

Blogiztic.net – Tanaman gandum merupakan salah satu tanaman pokok bagi manusia, selain tanaman padi yang memang merupakan jenis tanaman pokok bagi penduduk Indonesia dan berbagai Negara lainnya yang ada di benua Asia.

Budidaya Tanaman Gandum Secara Organik

Di Indonesia konsumsi makanan berupa roti dan mie mengalamai perkembangan yang sangat tinggi, sehingga kebutuhan terhadap tanaman gandum juga semakin meningkat.

Teknik Dasar Budidaya Tanaman Gandum

Hal ini disebabkan karena gandum merupakan salah satu bahan utama yang digunakan dalam pembuatan roti dan mie. Namun di Indonesia masih jarang petani yang mengembangkan budidaya tanaman gandum.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan gandum, pemerintah masih mengandalkan produksi gandum yang diimpor dari luar negeri. Padahal apabila dicermati gandum memiliki banyak manfaat, diantaranya seperti :
  • Bahan utama pembuatan mie, roti, es krim, pudding, macaroni
  • Dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan hiasan, kerajinan, dan pembuatan kertas
  • Bahan makanan untuk hewan ternak
Selain itu gandum juga memiliki keunggulan apabila petani mengembangkan budidaya tanaman gandum ini, yaitu biaya yang dibutuhkan selama proses untuk pemupukan tidak terlalu mahal, bahkan relatif lebih sedikit.

Selain itu tanaman gandum lebih tahan terhadap serangan hama burung, karena gandum memiliki gabah yang berduri. Apabila dibandingkan dengan tanaman padi, tanaman gandum lebih mudah dalam proses panen.

Mengembangkan budidaya tanaman gandum, sebenarnya bisa saja dilakukan di Indonesia. Hal ini didukung oleh kondisi tanah serta iklim yang sesuai untuk membudidayakan tanaman gandum.

Dalam proses budidaya gandum sama halnya dengan cara membudidayakan padi, bahkan membudidayakan tanaman gandum lebih mudah dibandingkan dengan menanam padi. Oleh karena itu, apabila Anda tertarik untuk membudidayakan tanaman gandum berikut ini merupakan teknis dasar budidaya tanaman padi.

Lahan dan Iklim Untuk Budidaya Gandum

Untuk budidaya gandum, lahan yang dibutuhkan berada pada ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut (800 mdpl), dan suhu berkisar antara 20 hingga 25 derajat celcius.

Tanaman gandum membutuhkan curah hujan sekitar 600 mm pertahun dengan kelembapan berkisar 80 hingga 90%, serta intensitas penyinaran kurang lebih 9 hingga 12 jam sehari. Jenis tanah yang digunakan untuk membudidayakan tanaman gandum yaitu tanah andesol, aluvial, latosol, atau regosol kelabu.

Cara Pembibitan dan Pengolahan Lahan

Sebelum digunakan untuk membudidayakan tanaman gandum, tanah yang digunakan harus dibajak terlebih dahulu dengan menggunakan cangkul maupun traktor. Tanah dicangkul sedalam 25 hingga 30 cm.

Hal ini dilakukan arena tanah yang digunakan dalam menanam gandum harus merupakan tanah gembur. Setelah tanah selesai dibajak, tanah dibiarkan selama 7 hari agar tanah terhindar dari unsur-unsur beracun.

Setelah itu membuat bedengan dengan lebar 200 cm, di sela bedengan tersebut dibuat saluran air.

Proses pembibitan dapat dilakukan ketika tanah sedang dibajak. Untuk menanam benih gandum dapat dilakukan dengan menyemai benih-benih gandum, maupun dengan cara menanam bibit gandum langsung di atas bedengan.

Waktu Tanam

Untuk mengembangkan budidaya tanaman gandum waktu yang paling ideal adalah pada bulan april hingga mei, atau pada awal musim kemarau dan pada akhir musim hujan.

Setelah gandum ditanam, lahan harus tetap dirawat dengan memberikan pupuk secara rutin dan pengairan yang cukup. Selanjutnya setelah 30 hari atau satu bulan gandum tersebut ditanam, maka dapat dilakukan pemupukan yang kedua. Tanaman gandum akan mulai berbiji setelah 50 hari ditanam, dan pengisian biji akan terjadi pada 80 hari setelah gandum ditanam.