Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budidaya Tanaman Ganyong Secara Organik

Blogiztic.net – Ganyong merupakan tanaman yang mengandung sumber karbohidrat yang tinggi, tanaman ganyong yang memiliki nama ilmiah Canna edulis ini merupakan tanaman yang barasal dari Negara Amerika Selatan.

Budidaya Tanaman Ganyong Secara Organik

Umbi atau rhizome dari tanaman ganyong apabila sudah dewasa dapat dimakan akan tetapi harus diolah terlebih dahulu, ataupun untuk diambil pati dari tanaman ganyong tersebut.

Dalam budidaya tanaman ganyong secara organik, pada saat panen, hasil umbi bergantung dari daerah dimana tanaman tersebut ditanam.

Misalnya tanaman ganyong yang ditanam pada dataran rendah dapat dipanen apabila tanaman tersebut sudah berumur 6 hingga 8 bulan, sedangkan tanaman yang dibudidayakan di dataran yang sering turun hujan, maka waktu panennya menjadi lebih lama yaitu ketika tanaman ganyong berumur 15 hingga 18 bulan.

Apabila umbi dari tanaman ganyong siap untuk dipanen ditandai dengan batang dan daun tanaman ganyong yang mulai menguning.

Tanaman ganyong merupakan tanaman yang mandiri, sebab tanaman ini dapat tahan terhadap naungan dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dan iklim.

Panduan Dasar Budidaya Tanaman Ganyong Secara Organik

Dalam pembudidayaannya, tanaman ini tidak membutuhkan syarat yang berat. Akan tetapi apabila menginginkan hasil panen tinggi dan berkualitas, perlu diperhatikan sifat serta lingkungan hidupnya.

Lahan

Tanaman ganyong tidak cocok untuk ditanam di daerah dengan angin yang kuat, sebab tanaman ini merupakan tanaman herba sehingga memiliki batang yang rapuh dan tidak tahan oleh terpaan angin.

Pada daerah dengan angin yang kuat, diperlukan lajur-lajur pelindung untuk mempertahankan hidup tanaman ganyong ini.

Suhu

Tanaman ganyong sangat baik apabila dibudidayakan di daerah tropis. Di daerah yang sangat dingin tanaman ganyong juga dapat hidup, akan tetapi proses dalam pembentukan umbinya menuju dewasa menjadi cukup lama.

Sedangkan daerah yang pada siang hari memiliki suhu udara sangat tinggi dan pada malam hari memiliki suhu udara sangat rendah, maka tanaman ini dapat hidup dengan baik.

Curah Hujan

Selain lahan dan suhu, syarat untuk menunjang kehidupan suatu tanaman selanjutnya yaitu curah hujan.

Curah hujan yang diperlukan yaitu dengan intensitas sedang, sehingga tanaman ganyong dapat hidup dengan baik  pada musim kemarau atau pada daerah yang kering. Selain itu embun juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman ini..

Tanah

Tanaman ganyong dapat hidup dengan baik pada berbagai jenis tanah, asalkan tanah tersebut memiliki sistem drainase yang baik.

Oleh karena itu, tanaman ini tidak dapat tumbuh pada tanah liat yang berat, sebab tanah jenis ini memiliki sistem drainase yang buruk. Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, tanaman ganyong harus ditanam pada tanah yang lempung berpasir dan kaya akan humus.

Teknik Budidaya

Ganyong paling banyak dibiakkan dengan pemotongan umbi. Kadang-kadang bijinya juga digunakan untuk perbanyakan, tetapi karena resiko hibridisasi, pemotongan umbi lebih disukai untuk menjaga kemurnian genetik klon. Umbi yang masih muda digunakan untuk perbanyakan vegetatif, bukan yang bagian coklat tua. Sebagian kecil umbi mempunyai paling sedikit dua mata yang sehat, ditanam terpisah pada jarak 50 cm, kedalaman 15 cm. Seluruh umbi dapat ditanam. Bila ditanam terlalu dekat, tanaman terlalu berdesakan, mengakibatkan penampilan jelek. Lebih baik menanam ganyol pada musim hujan, bila tidak, harus diairi. Ganyong ditanam pada bedengan yang telah diolah seluruhnya dan dicampur dengan pupuk dan kompos yang cukup.

Waktu Penanaman

Awal musim hujan merupakan waktu yang tepat untuk membudidayakan tanaman ganyong ini, yaitu tepatnya antara bulan Oktober hingga Desember.

Pemeliharaan

Penyiangan merupakan salah satu pemeliharaan tanaman ganyong yang sangat penting. Selain penyiangan, pemeliharaan tanaman ganyong dapat dilakukan pembubunan dan pemupukan.

Pada awal pertumbuhan tanaman ganyong perlu diperhatikan dari gangguan gulma, sebab pada saat itu bibit mulai bertuanas dan sangat memerlukan banyak air, udara, unsur hara dan penyinaran dari cahaya matahari yang cukup yang diperlukan untuk menunjang pertumbuhan.

Pembubunan merupakan usaha untuk menggemburkan tanah. Tanah yang gembur tersebut membuat umbi dari tanaman ganyong dapat tumbuh dengan baik. Pembubunan dapat dilakukan pada saat tanaman ini berumur sekitar 2 hingga 2,5 bulan.

Penyakit dan Hama

Secara umum ganyong adalah tanaman keras dengan sedikit penyakit dan hama. Fusarium, Puccinia, dan Rhizoctonia Sp adalah kemungkinan penyakit jamurnya. Kumbang dan belalang dapat memakan daun, dan cacing menyerang umbinya.

Panen dan Hasil

Pemanenan umbi ganyong dapat dilakukan 4-8 bulan setelah tanam, dicabut atau digali. Ciri umbi matang adalah apabila potongan segitiga bagian terluar daun umbi berubah menjadi ungu. Panen setelah 8 bulan dapat memberikan hasil yang lebih tinggi, karena umbi ganyol telah mengembang secara maksimum.
Hasil umbi bervariasi dari 23 ton per hektar pada 4 bulan menjadi 45-50 ton per hektar pada 8 bulan, atau 85 ton per hektar setelah setahun. Tepung yang dihasilkan adalah 4-10 ton per hektar.

Penanganan Setelah Panen

Umbi segar yang baru dipanen harus ditangani secara hati-hati. Bila akan dikonsumsi, harus dilakukan segera setelah panen. Bila dibiarkan lebih dari 10 bulan umbi ganyol akan menjadi keras, kurang dapat dikonsumsi , dan tepung yang dihasilkannya sangat rendah. Umbi yang sudah bersih dapat disimpan beberapa minggu pada kondisi sejuk dan kering.
Untuk produksi tepung komersial, umbi diproses segera setelah panen. Untuk memperoleh patinya, umbi diparut, ditambahkan air, dan bubur patinya disaring, dipisahkan melalui pengendapan dan selanjutnya dikeringkan.