Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budidaya Tanaman Kedelai Secara Organik

Blogiztic.net – Pertanian secara organik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan pupuk maupun pestisida kimia. Oleh karena itu dalam proses penanamannya dapat menggunakan pupuk kandang, maupun pupuk hijau, serta bahan bahan yang belum tercemar.

Budidaya Tanaman Kedelai Secara Organik

Dengan menggunakan bahan-bahan alami bertujuan agar kesuburan tanah tetap terjaga dan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman juga terpenuhi.

Dalam budidaya tanaman kedelai organik juga menggunakan bahan-bahan alami dalam proses penanamannya. Tanah yang digunakan bagi tanaman kedelai harus memiliki sistem drainase yang cukup baik dengan ketersediaan air yang cukup selama proses pembudidayaan.

Panduan Dasar Budidaya Tanaman Kedelai Organik

Untuk membudidayakan tanaman kedelai ini tidak terlalu sulit, berbagai hal yang diperlukan untuk budidaya tanaman kacang kedelai misalnya tanah, pupuk, benih kacang kedelai, ketersedian air dan lain sebagainya. Berikut penjelasan mengenai panduan dasar dalam budidaya tanaman kedelai :

Teknis Budidaya Tanaman Kedelai

Sebelum tanah digunakan sebagai media tanam untuk budidaya tanaman kacang kedelai, tanah harus dibajak terlebih dahulu menggunakan cangkul hingga tanah menjadi gembur.

Sebenarnya pada berbagai jenis tanah tanaman kedelai tetap dapat tumbuh, asalkan pada tanah tersebut memiliki drainase dan ketersediaan air yang cukup baik. Sebab pertumbuhan kedelai akan terganggu apabila tergenang air, sehingga perlu dibuat saluran drainase yang mengelilingi setiap petakan.

Untuk memperbaiki kondisi tanah dapat diberikan pupuk kandang pada saat pengolahan tanah. Jarak tanam pada budidaya tanaman kedelai yaitu 30 x 30 cm dengan masing-masing lubang diisi oleh 3 benih.

Pemeliharaan

Keberadaan gulma pada tanaman kedelai, sering kali menurunkan hasil panen. Oleh karena itu sebelum tanaman berbunga diperlukan penyiangan sebanyak 2 sampai 3 kali.

Hasil panen dari tanaman kedelai juga dapat menurun apabila tanaman kedelai mengalami kekeringan pada fase kritis.

Panen dan Pasca Panen

Kedelai dapat dipanen dengan syarat biji pada tanaman kedelai matang dengan tepat. Sebab apabila kedelai dipanen terlalu awal dapat membuat biji keruput, sedangkan apabila panen terlalu akhir dapat membuat hasil panen menurun sebab biji rontok.

Tanaman kedelai yang siap panen ditandai dengan daun yang telah menguning dan mudah rontok, selain itu polong biji telah mengering dan berwarna agak kecoklatan.

Untuk memanen kedelai yang benar dilakukan dengan menyabit batang menggunakan sabit yang tajam, dalam memanen tidak boleh mencabut tanaman kedelai bersama dengan akarnya.

Hal ini membuat tanah menjadi kurang subur dan tanah yang terbawa dengan tanaman kedelai dapat membuat kotor biji kedelai.

Setelah tanaman kedelai dipanen, dilakukan pengeringan dengan cara menjemur kedelai di bawah panas matahari, atau kedelai dapat diberi alas berupa plastik berwarna hitam.

Hal ini dapat mempercepat proses pengeringan pada kedelai, sebab plastik hitam dapat menyerap panas dari matahari. Setelah dikeringkan, selanjutnya kedelai diambil isinya atau pembijian.

Pembijian dapat dilakukan dengan dipukul atau digebuk, di atas anjang-anjang, maupun dengan menggunakan mesin.

Kedelai yang sudah diambil isinya selanjutnya dibersihkan dengan cara ditampi, maupun dengan menggunakan mesin pembersih. Tahap terakhir dalam budidaya tanaman kedelai yaitu dengan menyimpan biji kedelai yang telah dibersihkan.

Biji kedelai tersebut ditempatkan dalam wadah yang bersih dan terbebas dari hama penyakit. Selain itu, wadah yang digunakan untuk menyimpan biji kedelai harus ditutup rapat dan tidak bocor.

Penyimpanan wadah kedelai harus berada di tempat teduh, kering, serta terbebas dari hama penyakit dengan kadar air harus berkisar antara 9 hingga 14%.