Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budidaya Tanaman Sorgum Secara Organik

Blogiztic.net – Sama halnya dengan tanaman gandum, sorgum merupakan jenis tanaman serealia.

Budidaya Tanaman Sorgum Secara Organik

Tanaman serealia atau yang juga dikenal sebagai sereal atau jenis biji-bijian adalah sekelompok tanaman yang ditanam dengan tujuan diambil bjinya atau bulirnya sebagai sumber karbohidrat.

Tanaman sorgum memang bukan tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari Negara Afrika tepatnya di sekitar wilayah sungai Niger. Tanaman sorgum ini masih jarang dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia.

Padahal karbohidrat yang dihasilkan oleh tanaman sorgum sama baiknya dengan karbohidrat yang dihasilkan oleh beras. Bentuk dari tanaman sorgum sendiri hampir mirip dengan tanaman jagung.

Selain itu budidaya tanaman sorgum mudah untuk dilakukan, karena tanaman sorgum dapat tumbuh meskipun dalam kondisi kekeringan.

Di Jawa, tanaman sorgum lebih dikenal dengan nama cantel dan sering ditanam untuk dijadikan tanaman sela (tumpangsari). Di Indonesia budidaya tanaman sorgum masih sangat terbatas.

Padahal tanaman sorgum ini memiliki potensi besar untuk dibudidayakan, sebab tanaman sorgum ini memiliki daya adaptasi yang luas, tahan terhadap hama, serta dapat ditanam meskipun dalam kondisi kekeringan.

Cara Budidaya Tanaman Sorgum yang Cepat Menghasilkan

Untuk membudidayakan tanaman sorgum, dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut ini :

Pengolahan Tanah

Untuk budidaya tanaman sorgum pengolahan tanah sama dengan yang dilakukan pada saat budidaya tanaman jagung, yaitu dibajak satu kali atau dua kali, kemudian diratakan.

Setelah itu tanah yang sudah selesai dibajak dan siap untuk ditanami harus terhindar dari gulma. Sebab tanaman sorgum tumbuh lebih lambat, yaitu 3 sampai 4 minggu.

Pada fase tersebut, tanaman sorgum kurang mampu untuk bersaing dengan gulma. Selain itu jika diperlukan, selama budidaya tanaman sorgum bisa dibuat saluran drainase.

Penanaman

Pada umumnya tanaman sorgum hanya ditanam sebagai tanaman seta pada tanaman kedelai, tanaman pokok padi gogo, maupun tanaman palawija lainnya.

Pada saat menanam, benih sorgum yang ditanam yaitu 2 sampai 3 biji setiap lubangnya. Setelah tanaman sorgum berumur 2 minggu, tanaman sorgum dapat dilakukan penjarangan menjadi 2 tanaman setiap lubangnya.

Penyulaman tanaman sorgum dapat dilakukan dengan biji sorgum maupun dengan memindahkan tanaman yang umurnya sudah lama dengan cara putaran.

Pemeliharaan Tanaman

Pemupukan
Pupuk nitrogen merupakan pupuk utama yang digunakan untuk budidaya tanaman sorgum. Dosis yang digunakan dalam penggunaan pupuk nitrogen yaitu mencapai 90 kg nitrogen.

Pupuk nitrogen diberikan 2 kali yaitu dengan ukuran 1/3 bagian pada saat penanaman bersama-sama dengan seluruh pupuk yang digunakan.

Penyiangan
Pada budidaya tanaman sorgum, awal pertumbuhannya memang sulit untuk bersaing dengan gulma.

Oleh karena itu pada areal tanaman harus bersih dari gulma. Pada saat tanaman sorgum berumur 10 sampai 15 hari, maka dapat dilakukan penyiangan yang pertama.

Selanjutnya untuk penyiangan yang kedua dapat dilakukan bersamaan dengan pembubunan setelah dilakukan pemupukan yang kedua. Pembubunan dilakukan untuk memperkokoh dan memperkuat batang tanaman sorgum.

Panen dan Pasca Panen

Sorgum yang telah panen dapat dilakukan dengan cara memangkas atau memotong tangkai sorgum mulai dari 7,5 cm hingga 15 cm di bawah bagian biji sorgum. Pemangkasan dapat dilakukan dengan menggunakan sabit.

Selanjutnya setelah sorgum dipanen, biasanya sorgum dikeringkan dengan cara hasil sorgum yang telah panen dijemur selama kurang lebih 60 jam hingga kadar air yang ada di dalam biji sorgum mencapai 10-12%. Untuk penyimpanan, dapat dilakukan dengan cara menggantung sorgum di atas perapian dapur.